Resiko Nikah Muda, Dinas PPKB-P3A Bengkulu Selatan Sampaikan Hal Ini
Ilustrasi: Pernikahan Dini-istimewa-radarselatan.bacakoran.co
RadarSelatan.bacakoran.co, KOTA MANNA - Angka pernikahan dini di Kabupaten Bengkulu Selatan masih tinggi. Banyak calon pengantin masih berstatus di bawah umur atau usia belum mencukupi persyaratan yang ditetapkan pemerintah.
Tingginya angka pernikahan dini menjadi perhatian Dinas PPKB-P3A Bengkulu Selatan, sosialisasi menekan angka pernikahan dini terus dilakukan.
“Dalam penyuluhan dan sosialisasi ke masyarakat kami terus menyampaikan soal pengetahuan tentang pernikahan dini, termasuk resiko yang rawan terjadi. Kami mengajak masyarakat agar menghindari pernikahan dini atau nikah muda,” kata Kepala Dinas PPKB-P3A Bengkulu Selatan, Ferry Kusnadi, SE.
BACA JUGA:Rentan Diincar Penjahat, Hindari Keluar Rumah di Waktu Ini
BACA JUGA:Disnakertrans Seluma Tidak Punya Data Karyawan Penerima BSU
Berdasarkan analisa kesehatan, kata Ferry pernikahan dini rawan mendatangkan penyakit. Salah satu yang rawan adalah perempuan, misalnya penyakit kanker serviks.
Sebab hamil dimasa muda diusia masih belasan tahun rawan memicu sel kanker serviks pada saat sudah menginjak umur 40 tahun.
BACA JUGA:Bangun Infrastruktur, Pemprov Bengkulu Jalin Kerja Sama dengan PT GIF
BACA JUGA:Ombudsman Komitmen Awasi Proses SPMB 2025 di Provinsi Bengkulu
“Selain itu, juga ada resiko lain yang rawan terjadi pada pernikahan dini. Seperti masih belum matangnya pola berpikir rawan menimbulkan konflik dalam rumah tangga karena belum siap menghadapi realita dalam kehidupan berumah tangga,” ujar Ferry.
BACA JUGA:Warga Siap Gotong Royong Pasang Bronjong di Desa Suka Rami Kedurang Ilir
BACA JUGA:Banyak Jalan Provinsi di Bengkulu Selatan Rusak, DPRD Berharap Gubernur Helmi Hasan Tak Pilih Kasih
Untuk mencegah pernikahan dini, Ferry mengajak semua lapisan masyarakat turut berperan. Salah satunya pengawasan dan bimbingan dari orang tua terhadap anak.
Pesatnya perkembangan teknologi dan budaya yang mulai luntur sangat rentan menyebabkan anak terjerumus ke lingkungan yang salah.
BACA JUGA:Wabup Kaur Ajak Konten Kreator Promosikan Daerah
BACA JUGA:Siswi SMAN 3 Seluma Wakili Provinsi Bengkulu Seleksi Paskibraka Nasional
“Kita semua harus berperan untuk menciptakan generasi yang berkualitas dan cerdas. Dimulai dari kehidupan berkeluarga. Pernikahan sebaiknya dilakukan diusia yang sudah matang, sehingga lebih siap. Termasuk memiliki tentang pengetahuan kesehatan, salah satunya mencegah terjadinya stunting pada anak diusia 1000 hari pertumbuhan,” tutup Ferry.
(yoh)