Harga Beras di Bengkulu Selatan Mulai Turun, Masyarakat Tak Panik Lagi
Harga Beras di Bengkulu Selatan turun-IST-radarselatan.bacakoran.co
RadarSelatan.bacakoran.co, KOTA MANNA - Harga beras di pasaran belakangan ini terpantau turun. Dari sebelumnya beras premium atau beras lokal dijual seharga Rp40 ribu sekulak alias dua liter, saat ini hanya dijual Rp37 ribu.
Penurunan harga tersebut tentu mendapatkan respon positif ditengah masyarakat. Dimana, masyarakat tidak perlu panic lagi memikirkan masalah kebutuhan pokok pangan.
BACA JUGA:Butuh Informasi Umroh dan Haji? Cukup Datang ke MPP
BACA JUGA:Siswa Kelas 5 SD Mulai Belajar Coding di TA 2025-2026, Simak Manfaatnya
Sekretaris Dinas Ketahanan Pangan Marwin membenarkan adanya penurunan harga beras. Marwin menyebut, turunnya harga beras merupakan pengaruh dari panen serentak hamparan sawah di lima kecamatan Bengkulu Selatan.
Hanya saja lanjut Marwin, pihaknya tetap akan menyalurkan bantuan pangan demi kelancaran pangan masyarakat dan mencegah inflasi.
“Memang harga beras itu variatif, tapi secara global sekarang nominalnya sudah turun,” aku Marwin.
BACA JUGA:Sampah Liar di Pinggir Jalan Meunju Pantai Pasar Bawah Dapat Sorotan
Lanjut Marwin, turunnya harga beras juga berpengaruh terhadap serapan pangan lokal. Dimana, masyarakat tidak lagi tergantung dengan beras bulog maupun beras SPHP. Dengan demikian, perputaran ekonomi ditingkat pedagang beras juga alami peningkatan.
“Makanya ini akan terus didorong, kami bersama tim pertanian juga memaksimalkan masa tanam padi serentak,” imbuh Marwin.
BACA JUGA:Konsultasi Pembangunan Daerah, Bupati Seluma Temui Menteri PUPR
BACA JUGA:Daihatsu Gran Max Pickup 2025! Tangguh, Efisien, dan Tetap Bergaya
Disisi lain, Kepala Dinas Pertanian Bengkulu Selatan Sakimin, S.Pt menuturkan bahwa pihaknya sudah melakukan upaya maksimal untuk mendorong swasembada pangan.
Di antaranya membagikan bibit gratis, memberikan pinjaman alsintan hingga melakukan pengawasan dan pengecekan langsung hamparan sawah melalui PPL.
“Target kami di tahun ini Bengkulu Selatan swasembada pangan. Itu harus terwujud demi ekonomi daerah yang bangkit,” pungkasnya.
(rzn)