Sempat Anjlok, Harga TBS Sawit di Bengkulu Selatan Merayap Naik Kembali

Ilustrasi TBS Sawit-istimewa-radarselatan.bacakoran.co
RadarSelatan.bacakoran.co, KOTA MANNA – Harga jual Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit di Kabupaten Bengkulu Selatan mulai berangsur stabil setelah anjlok diangka Rp2330 per kilogram pada minggu lalu.
Saat ini harga jual TBS ditingkat pabrik sudah menyentuh Rp2490 bahkan ada yang sampai Rp2710 per kilogramnya yakni PT SSL Sukaraja. Kenaikan harga TBS lantaran pengiriman CPO berangsur normal setelah sempat macet H-2 lebaran Idul Fitri lalu.
“Memang setiap pabrik tidak sama dalam menentukan harga beli TBS dari petani ya. Khusus di kami (PT SBS, red) harga beli per Jumat tanggal 25 April 2025, harganya Rp2490 per kilogram,” ujar Kepala Staf TU PT SBS, Softjan Tjiawi.
BACA JUGA:Ribuan Warga Bengkulu Selatan Belum Rekam Data E-KTP
BACA JUGA:Kasi Pidsus Kejari Seluma Yang Baru Siap Tuntaskan Kasus Korupsi di Seluma
Lanjut Softjan, di tengah peningkatan harga beli TBS saat ini. Pasokan TBS dari petani juga perlahan naik dibandingkan periode Ramadhan lalu.
Bahkan, dirinya menaksir apabila petani lebih focus melakukan perawatan terhadap pokok sawit, maka tahun ini sawit petani bisa terhindar dari masa trek.
“Tapi untuk penetapan kualitas buah tetap kami utamakan, ada memang kelas universal dan juga grade A. Kami menentukan itu sesuai dengan kondisi TBS yang dikirim petani atau supplier,” jelasnya.
BACA JUGA:Bupati Seluma Keluarkan SE, ASN Wajib Shalat Berjamaah
BACA JUGA:Beli Gabah Di Bawah Rp6.500, Polisi Warning Tengkulak
Kenaikan harga TBS sawit ini disambut baik oleh petani. Harapan petani harga TBS sawit di atas Rp3000 per kilogramnya.
“Harapan kami harga TBS itu minimal Rp2800 per kilogram. Kalau di bawah itu, kami masih kewalahan menutupi biaya kelola kebun yang tidak sedikit,” jelas Handoyo (35) petani sawit asal Desa Pagar Gading Kecamatan Pino Raya.
BACA JUGA:Nelayan Kaur Diajari Menggunakan Radio Maritim
BACA JUGA:Empat Pelaku Penimbun BBM Bersubsidi Di Bengkulu Ditangkap
Lanjutnya, dengan harga jual yang tinggi, secara otomatis petani juga lebih banyak memberikan nutrisi kepada tanaman sawit. Dengan demikian sawit akan semakin sehat dan memberikan hasil yang melimpah.
“Kalau dibandingkan dengan awal tahun lalu, memang tahun ini hasil sawit cukup baik. Namun, kami tak akan puas sampai di sini. Kami akan terus melakukan pengelolaan hingga betul-betul maksimal,” pungkasnya.
(rzn)