Padi Zizania: Malai Panjang, Bulir Lebat, Padi Unggul Incaran Petani
Penampakan tanaman padi zizania-istimewa-radarselatan.bacakoran.co
RadarSelatan.bacakoran.co - Padi Zizania menjadi viral di kalangan petani karena memiliki potensi hasil tinggi, malai panjang, jumlah bulir banyak, dan perawatannya tergolong mudah.
Varietas ini berasal dari Sumatera, wilayah Aceh, dan kemungkinan masih berkerabat dengan padi AGT 303.
Saat ini, padi Zizania sudah mulai ditanam oleh banyak petani di berbagai provinsi di Indonesia.
Padi Zizania memiliki postur tanaman tegak dan gagah, tinggi sekitar 110 cm. Daun bendera menjulang ke atas, memungkinkan penyerapan cahaya matahari secara optimal.
BACA JUGA:Rahasia Membuat Anakan padi 3 Kali Lebih Banyak, Hasil Dipastikan Melimpah
Umur panen sekitar 90–95 hari setelah tanam, jumlah anakan produktif tinggi per rumpun.
Banyak testimoni dari petani yang merasa puas karena perawatannya mudah dan produktivitasnya tinggi.
Jumlah bulir per malai bisa mencapai 600–700, bahkan ada yang menyebut hingga 1.000.
Pengisian bulir merata hingga ke pangkal malai, potensi hasil panen mencapai 12–13 ton per hektar.
Kerontokan gabah sedang (tidak mudah rontok, tapi juga tidak terlalu kuat), bentuk gabah besar dan lonjong, berwarna kuning bersih menyerupai jerami.
BACA JUGA:Perhatian Penting Bagi Petani Padi, Perhatikan Waktu Pemupukan, Jika Salah Bisa Gagal Panen
Berasnya bening, tidak kapur, dan nasi yang dihasilkan pulen sedang.
Padi ini juga punya ketahanan yang cukup baik terhadap hama dan penyakit, serta hasil yang stabil.
Tapi perlu diperhatikan, padi Zizania lebih cocok ditanam di lahan tinggi dengan jenis tanah berlumpur sedang.
Artinya, varietas ini kurang cocok untuk lahan rawa atau lahan yang terlalu dalam lumpurnya.
BACA JUGA:9 Cara Efektif Memperbanyak Anakan Padi, Pertumbuhan Merata dan Semuanya Produktif
Karena daunnya cukup lebar, padi ini bisa rentan terhadap penyakit hawar daun bakteri (kresek) jika pemupukan nitrogen, terutama urea, tidak dikontrol dengan baik.
Selain itu, dengan malai tinggi dan terbuka, padi ini cukup rawan diserang burung pipit, terutama di musim kemarau. (**)