Cara Bertani Padi Sawah Agar Untung Besar

Padi unggul yang bisa menghasilkan gabah belasan ton perhektar-istimewa-radarselatan.bacakoran.co
RadarSelatan.bacakoran.co - Bertani itu sama dengan orang bisnis yakni sama sama mencari keuntungan.
Di dunia pertanian khususnya tanaman padi sawah, ada beberapa langkah yang harus dilakukan dengan tepat agar bisa mendapatkan hasil panen sesuai harapan.
Sama seperti bisnis, menanam padi sawah juga membutuhkan modal dan tenaga.
Berikut ini langkah langkah yang harus dilakukan petani padi agar bisa untung besar:
BACA JUGA:Cara Memperbanyak Anakan Padi Dijamin Menguntungkan Petani
1. Pengolahan Lahan yang Cepat dan Tepat
Pengolahan lahan idealnya dilakukan sehari setelah panen. Tujuannya agar gulma dan sisa tanaman lama tidak sempat tumbuh.
Gunakan herbisida kontak seperti Gramoxone segera setelah panen untuk mempercepat pelapukan. Kemudian lakukan pembajakan pertama dan genangi lahan untuk membunuh akar gulma dan mempercepat proses pelapukan organik.
2. Persemaian: Awal dari Segalanya
Persemaian adalah pondasi dari tanaman yang sehat. Gunakan varietas unggulan yang telah terbukti cocok dengan kondisi lokal.
Contoh yang telah banyak digunakan adalah Inpari 32, 48, 49, 50, serta varietas Ciherang dan Colosebo.
Beri nutrisi sejak dini, untuk 1 hektar, gunakan NPK sebanyak 10 kg di persemaian. Jangan lupa perlindungan hama sejak hari ke-5 setelah sebar dengan insektisida dosis rendah.
Pastikan bibit tidak lebih dari 20 hari sebelum dipindah tanam agar pertumbuhan anakan optimal.
BACA JUGA:Petani Wajib Tahu, Ini 4 Penyebab Utama Bulir Padi Menghitam dan Hampa Serta Cara Mengatasinya
3. Perawatan Fase Awal (0–50 HST)
Setelah tanam, perhatian penuh harus diberikan. Gunakan herbisida pratumbuh pada hari ke-1 atau 2. Lanjutkan dengan pemupukan terjadwal pada hari ke-2/3 SP36 sebanyak 1 kuintal. Kemudian hari ke 10 berikan ZA sebanyak 1 kuintal dan Urea 2 kuintal.
Hari ke 30 berikan Vonka 2 kuintal (tambahkan ZA jika diperlukan) dan hari ke 50 berikan pupuk KCL 50 kg.
4. Penyemprotan Berkala
Mulai dari hari ke-15, lakukan penyemprotan setiap 10 hari sekali. Gunakan kombinasi fungisida (seperti Antrakol), nutrisi mikro, asam amino, dan insektisida jika diperlukan.
Setelah usia tanaman mencapai 45 hari, gunakan Nativo untuk membantu pembentukan malai. Fungisida ini juga berfungsi sebagai ZPT.
Pada fase 60–85 hari, ganti ke Amistop, dan pastikan penyemprotan dilakukan pagi atau sore hari agar bulir padi tidak gosong. (**)