Petani Wajib Tahu, Ini 4 Penyebab Utama Bulir Padi Menghitam dan Hampa Serta Cara Mengatasinya

HAMA: Serangan hama burung pipit yang menyebabkan padi berubah warna jadi hitam dan bulir hampa-istimewa-radarselatan.bacakoran.co

RadarSelatan.bacakoran.co - Sering sekali terjadi pada tanaman padi sawah buah padi menghitam dan hampa.

Serangan ini snagat berdampak pada hasil panen bahkan bisa menyebabkan gagal panen. Kalaupun bulir padi berisi, nasinya terasa pahit.

Bulir padi berwarna hitam dan hampa ini dipengaruhi oleh 4 hal yakni:

BACA JUGA:Benih Padi Genjah Produksi Tinggi, Cocok Ditanam Pada Musim Kemarau

1. Curah Hujan Tinggi Saat Penyerbukan

Curah hujan yang tinggi ketika padi sedang melakukan penyerbukan bisa menyebabkan bulir menjadi hampa dan menghitam.

Ini karena air hujan yang mengenai pori-pori gabah bisa mengganggu proses pengisian bulir.

Perlu teman-teman tahu, air hujan mengandung nitrogen, yang jika masuk ke dalam bulir saat terbuka, bisa menyebabkan padi menghitam.

BACA JUGA:Kombinasi Tanaman Padi dan Ikan Mas, Usaha Modal Kecil Untung Berlimpah

2. Serangan Hama Walang Sangit

Hama Walang Sangit menyerang dengan cara mengisap cairan dari bulir padi dan tangkai bunga.

Jika dibiarkan, ini akan menyebabkan padi kehilangan nutrisi penting, jadi lemah, dan akhirnya bulir menjadi hitam atau hampa.

Walangsangit juga mengeluarkan bau menyengat sebagai sistem pertahanan diri.

Untuk mengatasinya:

Semprot padi saat malai baru keluar 1-2 helai dan setelah proses penyerbukan selesai.

Boleh disemprot saat penyerbukan, asal dilakukan di sore hari, ketika pori gabah tertutup.

Gunakan insektisida berbahan aktif seperti imidacloprid, pimetrozin, chlorpyrifos, atau methomyl.

BACA JUGA:5 Vaietas Padi Unggul Cocok Untuk Lahan Sawah Tadah Hujan, Yang Belum Banyak Diketahui

3. Serangan Burung Pipit

Burung pipit adalah hama yang menyerang padi sejak malai keluar sampai usia 80 hari setelah tanam. Mereka menyukai bulir padi yang sedang mengisi dan bisa menyebabkan kehilangan hasil panen sampai 30–50%.

Cara mencegahnya:

Gunakan orang-orangan sawah, pasang kincir angin, jaring perangkap, tali plastik perak, atau alat pengusir suara

BACA JUGA:Petani Wajib tahu, Jangan Lakukan Hal Ini Saat Tanaman Padi Berbunga

4. Penyakit Blas dan Patah Leher

Ini adalah penyakit serius yang bisa menyebabkan kerugian besar. Gejala awalnya berupa bintik seperti belah ketupat di daun (warna kuning keunguan), yang kemudian meluas.

Saat fase generatif, pangkal malai membusuk dan mudah patah — inilah yang disebut patah leher.

Cara mengendalikannya:

Gunakan pupuk nitrogen sesuai dosis anjuran, bersihkan gulma, atur jarak tanam.

Gunakan fungisida seperti Skor, Natipo, Amistar, Inari, atau Hexa (pilih satu saja, atau bisa di-rolling setiap 7 hari)

Untuk penggunaan fungisida, pastikan sesuai dosis dan petunjuk di label kemasan. (**)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan