Selamatkan Masyarakat Dari Jeratan Pinjol dan Rentenir, Dorong Bentuk Koperasi Merah Putih

Kepala Disprindagkop Bengkulu Selatan, Binagransya SP.-istimewa-radarselatan.bacakoran.co

radarselatan.bacakoran.co - KOTA MANNA, Dinas Perdagangan, Koperasi, dan UKM (Disprindagkop) Bengkulu Selatan menggelar gerakan serius untuk menyelamatkan masyarakat dari cengkeraman pinjaman online ilegal dan praktik rentenir yang kian merajalela. Caranya, dengan mendorong setiap desa membentuk Koperasi Merah Putih.

Koperasi Merah Putih sendiri sebagai lembaga ekonomi rakyat yang dirancang sebagai benteng pertahanan di tengah derasnya arus pinjaman yang menjerat. Instruksi ini bukan sekadar imbauan. 

BACA JUGA:Sepeda Motor Terjun di Jembatan Mertam, Mulyono Meninggal Dunia

"Ini Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2025, yang menuntut daerah bergerak cepat membangun kemandirian ekonomi desa salah satunya melalui Koperasi Merah Putih," ujar Kepala Disprindagkop Bengkulu Selatan, Binagransya SP.

Di Bengkulu Selatan, kata Binagransya, instruksi itu diterjemahkan melalui langkah nyata dengan mendorong seluruh desa membentuk koperasi resmi dan diawasi.

BACA JUGA:Anggota DPRD Kaur Desak Biaya Ambulance Digratiskan

Adapun desa yang telah menjadi Pelopor Koperasi Merah Putih di Bengkulu Selatan, yaitu Desa Keban Agung 1 Kecamatan Kedurang.

“Pinjaman online dan rentenir sudah seperti penyakit menahun di desa-desa. Hampir setiap rumah terpapar. Kalau dibiarkan, masyarakat tidak akan pernah bisa bangkit secara ekonomi,” tegasnya.

BACA JUGA:Anggota Dewan Terkejut Saat Sidak RSHD Manna

Binagransya menyebut, Koperasi Merah Putih hadir bukan hanya sebagai tempat simpan pinjam, tapi juga wadah usaha kolektif masyarakat.

Di dalamnya nanti akan tersedia berbagai kebutuhan pertanian seperti pupuk, pakan ikan, alat pertanian, hingga pembiayaan berbunga ringan dan legal.

BACA JUGA:Rugikan Negara Rp 11 Miliar, Mantan Bupati dan 7 Mantan Pejabat Seluma Jadi Tersangka Korupsi

“Bayangkan, jika semua desa punya koperasi sendiri yang sehat, diawasi, dan melayani langsung kebutuhan ekonomi masyarakat.

Tidak akan ada lagi cerita ibu rumah tangga terjerat pinjol demi biaya dapur atau petani yang digulung bunga karena butuh beli pupuk,” kata Binagransya dengan nada prihatin.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan