Pemda Didorong Percepat Realisasi Anggaran

Kepala Kantor wilayah DJPb Bengkulu Mohamad Irfan Surya Wardana-istimewa-radarselatan.bacakoran.co
radarselatan.bacakoran.co - BENGKULU, Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Bengkulu mengingatkan pemerintah daerah dan instansi vertikal agar mempercepat realisasi anggaran. Hal ini dilakukan agar anggaran pemerintah bisa lebih cepat dirasakan masyarakat.
Kepala Kantor wilayah DJPb Bengkulu, Mohamad Irfan Surya Wardana mengatakan, pemerintah daerah juga diharapkan dapat segera melakukan langkah - langkah strategis untuk mempercepat pencairan dan pemanfaatan dana sesuai dengan peruntukannya.
BACA JUGA:Pemprov Optimalkan Perbaikan Drainase Cegah Banjir
BACA JUGA:Pastikan Kesiapan Anggaran PSU Pilkada, Pimpinan DPRD Jemput Bola
"Pemerintah pusat dan daerah diharapkan dapat bekerja sama dalam mengoptimalkan penggunaan anggaran," kata Irfan, Selasa (4/3).
Irfan mengatakan, tahun anggaran 2025 ini Provinsi Bengkulu mendapatkan alokasi pagu Transfer ke Daerah (TKD) dari pemerintah pusat sebesar Rp 10,815 triliun untuk tahun 2025 ini.
BACA JUGA:Infonya, Maret Ini SK Ketua DPRD Seluma Turun Dari Partai
BACA JUGA:Anggaran Siap, Pencairan THR ASN Tunggu SE Menkeu
Dari total pagu tersebut telah terealisasikan Rp 1,195 triliun hingga 28 Februari 2025. Adapun rincian realisasi TKD yakni Dana Bagi Hasil (DBH) dengan pagu sebesar Rp690 miliar, terealisasi 8,04 persen atau 55,5 miliar. Lalu Dana Alokasi Umum (DAU) dari pagu Rp 6,740 triliun telah terealisasikan Rp 863,75 miliar.
"Penyaluran DAU di wilayah Bengkulu sudah mencapai persentase 12,81 persen dari pagu yang dialokasikan," ujar Irfan.
BACA JUGA:Bupati Minta ASN Gerak Cepat, Perbaiki Birokrasi
BACA JUGA:Bupati Pelajari Soal Utang Proyek Fisik dan Tunggakan BPJS
Sementara itu, untuk DAK fisik realisasinya masih nol persen, dari pagu Rp 780,82 miliar. Untuk Dana Desa sebesar Rp 30,35 miliar atau terealisasikan 2,93 persen dari pagu Rp 1,036 triliun. Dan untuk dana insentif fiskal dari pagu Rp 20,83 milar realisasinya masih nol persen.
"Kita melihat bahwa realisasi transfer ke daerah masih berada di angka yang relatif rendah," kata Irfan. (cia)