Penyalahgunaan Samcodin dan Komik Sebabkan Lonjakan ODGJ, Dinsos Segera Bertindak
Kepala Dinas Sosial Bengkulu Selatan Efredy Gunawan S.STP, M.Si-Istimewa-radarselatan.bacakoran.co
Namun jika dikonsumsi dalam jumlah berlebihan, zat ini bisa menyebabkan efek samping yang berbahaya, termasuk halusinasi, euforia berlebihan, gangguan persepsi, dan bahkan psikosis permanen.
"Ini yang sering tidak disadari oleh masyarakat, terutama anak muda. Mereka mengonsumsi obat-obatan ini secara sembarangan untuk mencari sensasi tertentu, tanpa mengetahui bahwa efek jangka panjangnya bisa sangat fatal bagi kesehatan mental," katanya.
BACA JUGA:Lestarikan Bahasa Daerah, Mulai Dari Pembuatan Konten Sampai Festival
Fenomena ini tidak hanya terjadi di Bengkulu Selatan, tetapi juga di beberapa daerah lain di Indonesia.
Namun Efredy menegaskan bahwa pihaknya berusaha untuk melakukan langkah pencegahan dan penanganan secara lebih serius, mengingat dampaknya yang semakin meluas.
BACA JUGA:DKP Bengkulu Selatan Awasi Harga Sembako Selama Ramadan
Untuk mengatasi permasalahan ini, Dinas Sosial Bengkulu Selatan telah berkoordinasi dengan berbagai pihak, termasuk Dinas Kesehatan, aparat kepolisian, serta pihak rumah sakit, guna meningkatkan pengawasan terhadap peredaran obat-obatan yang sering disalahgunakan.
"Kami meminta kepada masyarakat untuk lebih berhati-hati, khususnya para orang tua. Jangan sampai ada anggota keluarga yang mengonsumsi Samcodin atau Komik tanpa resep dokter. Jika digunakan tidak sesuai aturan, obat ini bisa menjadi racun bagi kesehatan mental," ujarnya.
BACA JUGA:Depnakertrans Dorong Enam Kabupaten Bentuk Dewan Pengupahan
Selain itu, pihaknya juga berencana untuk mengadakan sosialisasi ke sekolah-sekolah dan komunitas pemuda. Langkah tersebut guna memberikan edukasi mengenai bahaya penyalahgunaan obat-obatan.
BACA JUGA:Efisiensi Angggaran, OPD Diminta Kreatif
"Kami berharap dengan adanya langkah pencegahan yang lebih ketat dan edukasi kepada masyarakat, kasus ODGJ akibat penyalahgunaan obat-obatan ini bisa ditekan. Jangan sampai generasi muda kita kehilangan masa depan hanya karena penyalahgunaan obat yang seharusnya bermanfaat untuk kesehatan," pungkasnya. (rzn)