Terdapat 817 Bahasa Daerah Di Indonesia, Paling Banyak di Papua

Mendikdasmen Abdul Mu'ti -IST-radarselatan.bacakoran.co

RadarSelatan.bacakoran.co, BENGKULU - Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti mengatakan, hingga saat ini terdapat 817 jenis bahasa daerah di seluruh Indonesia. Bahasa daerah paling banyak dari Provinsi Papua yang sebanyak 400 bahasa.
"Ini adalah kekayaan yang harus kita jaga. Jika tidak dilestarikan, bahasa daerah akan punah dan kita kehilangan bagian penting dari identitas bangsa," ujar Abdul.

BACA JUGA:Partai Nasdem Miliki Kriteria Ketat Untuk Calon Pengganti Gusnan

BACA JUGA:Anggaran THR ASN di Kabupaten Kaur Tidak Terdampak Efesiensi

Abdul mengatakan, bahasa daerah di Indonesia dapat menjadi muatan lokal dalam kurikulum pendidikan di masing-masing daerah. Dengan dijadikannya kurikulum muatan lokal dapat diajarkan secara intensif kepada para siswa.
"Karena merupakan kurikulum lokal yang wajib, maka bisa ditentukan standarnya dan juga pencapaiannya, tidak hanya bersifat akademik, tetapi juga berkaitan dengan penguasaan dan menjadikan bahasa sebagai identitas sebagai suatu daerah," jelas Abdul.

BACA JUGA:Sukseskan Pembangunan, Bapenda Bengkulu Selatan Ajak Masyarakat Taat Pajak

BACA JUGA:Desa Palak Siring Dijadikan Pusat RPKP di Bengkulu Selatan

Penjabat Sekretaris Daerah Provinsi Bengkulu, Haryadi, menyoroti fenomena berkurangnya penutur bahasa daerah di kalangan generasi muda.
"Banyak anak muda tidak lagi bisa menuturkan bahasa daerahnya dengan baik. Ini tanggung jawab kita bersama orang tua, sekolah, dan pemerintah harus berperan aktif," kata Haryadi.

BACA JUGA:Peneliti Ungkap Hubungan Antara Cokelat dan Kesehatan Jantung

BACA JUGA:KAI Services Buka 1.278 Lowongan Kerja untuk Angkutan Lebaran 2025! Daftar Sekarang!

Revitalisasi bahasa daerah, menurutnya, bukan sekadar mengajarkan kembali bahasa ibu, tetapi juga membangun kebanggaan dalam menggunakannya. Ini dilakukan melalui berbagai inisiatif, seperti program pengajaran di sekolah dan kampanye budaya.

BACA JUGA:Benih Padi Malai Panjang Terbaru Cocok Ditanam Pada Musim Hujan

BACA JUGA:Kemenag Luncurkan Kurikulum Cinta! Guru Madrasah Wajib Pahami Strategi Penerapannya

"Di tengah arus globalisasi, bahasa daerah bisa saja tergerus. Namun, dengan upaya kolektif yang berkelanjutan, ia tetap bisa bertahan sebagai bagian dari kekayaan budaya Indonesia," pungkasnya.

(cia)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan