Beri Pemahaman Remaja Agar Tidak Melakukan Pernikahan Dini
Kepala DPPKB-P3A Bengkulu Selatan, Ferry Kusnadi-Istimewa-radarselatan.bacakoran.co
RadarSelatan.bacakoran.co, KOTA MANNA - Pihak Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKB-P3A) Bengkulu Selatan melalui tim penyuluh program Keluarga Berencana (KB) di setiap kecamatan, terus melakukan kegiatan sosialisasi peran remaja terhadap penurunan stunting.
Kegiatan ini dalam upaya mengoptimalkan peran remaja guna mewujudkan pencegahan stunting dari hulu dan upaya mencegah pernikahan dini.
BACA JUGA:15 ASN Ajukan Pindah Tugas Dari Pemprov Bengkulu
BACA JUGA:Kabupaten Kaur Akan Menerima Bantuan Mobil Damkar dari Korea Selatan
Yang menjadi sasaran para remaja, karena remaja yang akan menjadi calon orang tua diharapkan dapat menjalankan perilaku hidup sehat, termasuk mengonsumsi makanan bergizi seimbang.
Selain itu, remaja dapat memperluas wawasannya dengan mendalami isu stunting dan menyuarakan permasalahan serta dampak stunting kepada masyarakat secara luas.
BACA JUGA:Disdukcapil Seluma Catat 11.754 Perempuan Jadi Kepala Keluarga
BACA JUGA:Rp 2 Miliar Untuk Mobnas Bupati dan Wabup Seluma, Juga Mobnas Operasional PN
Remaja sebagai agen perubahan di masyarakat juga dapat memberikan sumbang saran dalam mendukung program pemerintah dalam upaya pencegahan stunting.
Pentingnya informasi yang benar mengenai peran remaja dalam pencegahan stunting ini perlu disebarluaskan agar para remaja dapat berperan aktif dalam upaya pencegahan stunting.
Sosialisasi melibatkan para remaja dan pelajar ini akan terus dilakukan dibeberapa sekolah di Bengkulu Selatan.
Selain memberikan pemahaman terkait upaya pencegahan stunting, para remaja diingatkan agar tidak melakukan pernikahan dini.
BACA JUGA:Pesona dan Keindahan Bukit Mapongka, Panorama Alam dan Tempat Favorit Melihat Sunset
BACA JUGA:Jejak Sejarah Tanah Toraja, Pemakaman Raja Sangalla Menjadi Bukti Nyata
“Kami dari DPPKB-P3A bersama jajaran akan terus berupaya untuk menurunkan kasus stunting dengan melibatkan semua pihak termasuk para remaja dan pelajar di Bengkulu Selatan yang jadi sasaran utama sosialisasi serta pembinaan, sekaligus mengingatkan remaja agar tidak melakukan pernikahan dini,” kata Kepala DPPKB-P3A BS, Ferry Kusnadi, SE.
Dikatakan Ferry, dengan melibatkan para remaja dan pelajar ini diharapkan nantinya mereka memahami dan dapat terus mensosialisasikan ke rekan-rekan mereka terkait pemahaman pencegahan stunting sejak dini.
BACA JUGA:Cara Praktis Membuat Pupuk Cair Dari Urine Sapi dan Kerbau, Dijamin Tanaman Subur
BACA JUGA:Petani Wajib Tahu, 5 Cara Jitu Kendalikan Hama Wereng Coklat Pada Tanaman Padi
Selain itu, pemahaman para remaja juga penting agar mereka tidak melakukan pernikahan dini, karena pernikahan dini salah satu pemicu terjadinya stunting dan kekurangan gizi pada anak keturunan mereka nantinya.
“Pemahaman para remaja akan pentingnya pemenuhan kesehatan gizi keluarga harus diberikan sejak mereka masih remaja sebelum membentuk keluarga baru nantinya, dan kami selalu mengingatkan mereka agar jangan melakukan pernikahan dini karena beresiko melahirkan generasi stunting nantinya,” pungkas Ferry.
(one)