Ratusan Hektar Lahan “Nganggur”, Masyarakat Siap Garap untuk Ketahanan Pangan
Ilustrasi-Istimewa-radarselatan.bacakoran.co
radarselatan.bacakoran.co, KOTA MANNA - Di tengah masifnya pemanfaatan lahan untuk ketahanan pangan nasional. Di Kabupaten Bengkulu Selatan ternyata ada ratusan hektar lahan “nganggur” atau tidak tergarap.
Lahan tersebut berada di wilayah Kecamatan Pino Raya, masuk kawasan yang berpolemik antara masyarakat dengan PT Agro Bengkulu Selatan (ABS).
BACA JUGA:Usulan Rehab Sekolah di Bengkulu Selatan Senilai Rp90 Miliar Sudah Diajukan ke Kemendikdasmen
Jika pemerintah benar-benar menginginkan ketahanan pangan nasional, masyarakat siap menggarap lahan tersebut agar menjadi produktif.
Apalagi lahan tersebut berada jauh dari pusat kota, lokasinya masih asri dan tidak tandus. Tanaman yang ditanam akan tumbuh subur dan hasilnya memuaskan.
BACA JUGA:Tahun Ini, 60 Guru PNS Bengkulu Selatan Memasuki Usia Pensiun
“Kalau pemerintah memang ingin mewujudkan ketahanan pangan. Masyarakat siap menanam jagung di lahan yang luasnya hampir seribu hektar itu. Siapkan saja bibit dan pupuk,” kata Ketua Forum Masyarakat Pino Raya (FMPR), Rusli.
Dijelaskan Rusli, lahan tersebut disebut nganggur karena pemiliknya tidak jelas. Meski masuk dalam kawasan izin lokasi PT ABS, namun perizinan perusahaan perkebunan tersebut belum lengkap.
BACA JUGA:Coba Gagahi Pacar di Kebun Sawit, Bujangan Asal Bengkulu Selatan Dihajar Warga Seluma
Lahan tersebut dibiarkan terbengkalai menjadi semak belukar, bahkan hampir menjadi hutan rimba.
“Kalau menurut saya, status lahan itu adalah milik negara. Makanya kami mendorong agar lahan itu dimanfaatkan oleh rakyat untuk rakyat. Soalnya lahan itu hanya dibiarkan menjadi hutan saja. Sementara saat ini pemerintah sedang mencari lahan untuk ketahanan pangan,” ujar Rusli.
BACA JUGA:Hanya Untuk Honorer Masuk Database, PPPK Paruh Waktu Dimulai Tahun Ini
Apalagi, lanjut Rusli, belum lama ini Polres Bengkulu Selatan bersama Dinas Pertanian Bengkulu Selatan melakukan tanam jagung dengan teknik tumpang sari di lahan perkebunan milik PT SBS. Cara itu tentu akan lebih maksimal jika lahan yang digarap lebih luas.
“Saya sudah sampaikan hal ini ke masyarakat. Kalau pemerintah atau jajaran kepolisian memang mendukung untuk ketahanan pangan, manfaatkan lahan itu yang luasnya ratusan hektar. Tentu hasilnya akan lebih nyata dan memberi manfaat yang besar bagi ketahanan pangan masyarakat,” tukasnya. (yoh)