Pulau Terpadat di Dunia, Tempatnya ada di Indonesia, Ini Nama Pulaunya

pulau bungin dengan penduduk terpadat di dunia-istimewa-radarselatan.bacakoran.co

radarselatan.bacakoran.co - Banyak yang belum tahu jika pulau terpadat di dunia terletak di Indonesia. Namanya Pulau Bungin, sebuah pulau yang memiliki kepadatan penduduk tertinggi di dunia.

Indonesia, sebagai negara kepulauan dengan sekitar 17.000 pulau, memiliki banyak keunikan.

Salah satunya adalah Pulau Bungin, yang terletak di lepas pantai Bali dan secara administratif berada di Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat.

BACA JUGA:Pengerukan Alur Pelabuhan Pulau Baai Ditargetkan Maret

Pulau ini dikenal sebagai pulau terpadat di dunia. Nama “Bungin” sendiri berasal dari bahasa Bajo.

Pulau Bungin memiliki luas sekitar 85 hektare, dan dihuni oleh lebih dari 5.000 penduduk, yang sebagian besar berasal dari suku Bajo.

Suku Bajo ini merupakan masyarakat maritim yang berasal dari Sulawesi Selatan dan telah menetap di Bungin lebih dari 200 tahun.

Pulau Bungin dijuluki sebagai pemukiman terpadat di dunia, karena hampir seluruh daratannya dipenuhi rumah panggung yang berdempetan tanpa adanya ruang kosong, pantai, atau ruang hijau.

BACA JUGA:Kenapa Pulau Kalimantan Disebut Borneo, Berikut Fakta Menarik Tentang Kalimantan

Begitu tiba di pulau Bungin, pengunjung akan disambut dengan pemandangan rumah-rumah yang berjajar rapat, menciptakan suasana perkampungan yang sangat padat.

Keadaan kepadatan ini bahkan mengubah garis pantai, karena seluruh pesisir telah disulap menjadi pemukiman.

Pulau Bungin kini menjadi salah satu destinasi wisata yang unik, di mana pengunjung bisa menikmati pemandangan laut biru, pasir putih, serta wisata kuliner yang terkenal dengan hidangan seafood khas yang gurih dan asin.

Restoran apung di Bungin juga menjadi daya tarik tersendiri, menawarkan berbagai olahan laut segar yang menggoda selera.

BACA JUGA:Pulau Mandalika di Laut Jawa, Tak Berpenghuni, Penuh Kejutan dan Keunikan

Anak-anak di pulau Bungin bahkan sudah terbiasa membantu orang tua mereka dengan turun ke laut untuk menangkap ikan.

Keahlian mereka menjelajahi laut adalah warisan tradisi pelaut ulung dari nenek moyang suku Bajo.

Dulunya, Pulau Bungin hanyalah gundukan pasir putih, namun kini menjadi tempat tinggal yang padat penduduk.

Penduduk suku Bajo membangun rumah mereka dengan menggunakan terumbu karang mati sebagai pondasi, sebuah tradisi yang masih dipertahankan hingga kini.

BACA JUGA:Gili Kondo, Pulau Pribadi yang Menyimpan Surga Bawah Laut di Lombok Timur, Seperti Ini Penampakannya

Selain itu, hukum adat juga memainkan peran penting dalam pengembangan pulau ini. Pasangan muda-mudi yang ingin menikah diwajibkan membangun lokasi untuk rumah terlebih dahulu.

Proses ini melibatkan pengumpulan batu karang yang kemudian ditumpuk di sisi luar pulau. Setelah lokasi siap, pasangan harus menunggu 4 hingga 7 tahun sebelum bisa menikah dan membangun rumah di atasnya.

Tradisi ini menjadi salah satu alasan mengapa luas Pulau Bungin terus berkembang dari tahun ke tahun.

Meskipun sangat padat, kehidupan di tengah pulau tidak jauh berbeda dengan kampung-kampung lain di Indonesia.

Rumah-rumah yang lebih modern kini dilengkapi dengan atap seng atau genteng, sementara jalanan sempit di antara rumah-rumah dihiasi oleh aktivitas warga yang dinamis. (**)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan