Harga Cabai Tambah Mahal di Pasaran, Ini Penyebabnya

PEDAGANG: Terlihat pedagang cabai sedang menjajakan dagangannya di Pasar Ampera-Rezan Okto W-RadarSelatan.bacakoran.co

RadarSelatan.bacakoran.co, KOTA MANNA  – Sejak menjelang perayaan Tahun Baru 2025 lalu, harga cabai merah keriting di Pasar Ampera Manna Bengkulu Selatan sudah melonjak tajam. Pada Senin 30 Desember 2024 lalu tercatat  harga cabai tembus dengan harga Rp 60 ribu per kilogram.
Namun, hingga sekarang harga cabai semakin bertambah mahal. Per kilogram sudah menyentuh harga Rp85 ribu dan membuat banyak warga mengeluhkan dampaknya terhadap anggaran belanja rumah tangga.

BACA JUGA:Tahun Ini, Pemkab Bengkulu Selatan Pasang Pilar Batas Wilayah

BACA JUGA:Pinjaman Modal Usaha Syarat Mudah dan Cepat Cair di Pegadaian, Siapkan Saja KTP

Hadismawati (35) Pedagang Cabai Asal Desa Padang Serasan mengatakan bahwa lonjakan harga cabai setidaknya telah berlangsung selama tiga minggu terakhir. Dirinya menyebut, penyebab utama harga cabai naik karena pengaruh hujan beberapa waktu lalu yang membuat buah cabai petani banyak runtuh. Alhasil, pasokan cabai berkurang drastis dan berimbas pada kenaikan harga.
“Stok cabai sekarang sedikit, tidak banyak seperti biasanya. Untuk harga jual, kami tentu menyesuaikan dengan harga pasaran,” ujarnya kepada Rasel, Selasa (14/1/2025).

BACA JUGA:SMK di Bengkulu Selatan Sudah Implementasikan Kurikulum Merdeka, Ini Manfaat Yang Didapat

BACA JUGA:Wabup Seluma Dukung DPRD Ungkap Dugaan Honorer Siluman

Ia menjelaskan bahwa harga cabai sebelumnya hanya berkisar Rp 35 ribu hingga Rp 45 ribu per kilogram. Kenaikan ini membuat pedagang turut merasakan dampaknya, karena mereka harus membeli dengan harga tinggi dari distributor.
“Kami pedagang juga berharap harga cabai bisa turun lagi dan kembali normal seperti biasa. Sebab, dengan harga murah seperti ini, perputaran ekonomi juga lamban. Jumlah cabai yang kami jual juga berkurang,” ungkapnya.

BACA JUGA:2 Pekan Lagi PPP Akan Diumumkan Ketua DPRD Seluma

BACA JUGA:Cara Aman Konsumsi Buah Durian Bagi Penderita Asam Lambung, Dijamin Tidak Kambuh

Sementara itu, Erwin Suhadi (45) pedagang cabai lainnya menuturkan bahwa melonjaknya harga cabai diprediksi akan berlangsung hingga sebulan kedepan. Ini karena pada distributor belum mengambil langkah dengan membeli cabai dari luar daerah.
“Sekarang masih fokus menjual cabai seginim. Biasanya akan stabil lagi kalau masuk cabai lampung dan banten. Tapi itu tadi, kebanyakan pembeli kita masih ingin cabai local,” kata Erwin.

BACA JUGA:Cegah Korupsi, Kejari Kaur Kumpulkan 192 Kades

BACA JUGA:4 Cara Daftar Bantuan UMKM Secara Online, Mudah dan Praktis!

Hanya saja, Erwin mengaku terbantu dengan masyarakat yang mengadakan pesta jamuan. Sehingga angka penjual masih terbilang tinggi jika dibandingkan saat libur tahun baru lalu. Selain itu, adanya kerjasama dengan pihak rumah makan juga menjadi penopang tersendiri angka penjualan cabai miliknya.
“Jadi saya fokus ke mitra-mitra dulu, kalau eceran memang ada tim yang saja ajak kerjasama,” pungkasnya.

(rzn)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan