Builder Malasysia Ubah MX-King Jadi Motor Iblis, Meson Dirombak jadi 1000cc 4-Silinder, Larinya Secepat Kilat

radarselatan.bacakoran.co - Yamaha MX-King mungkin menjadi salah satu motor bebek yang masih cukup populer, terutama di kalangan penggemar modifikasi.

Selain desainnya keren, motor ini juga memiliki banyak pilihan part aftermarket, mulai dari modifikasi tampilan hingga mesin.

MX-King memang menjadi motor yang tidak membosankan untuk dimodifikasi karena banyak jenis modifikasi yang bisa diterapkan, mulai dari yang sederhana seperti mengganti kaki-kaki, hingga yang ekstrem seperti menggunakan spare part dari motor besar.

BACA JUGA:Motor Keren, Harga Cuma Rp 18 Jutaan, New Yamaha Jupiter Cross Motor Tangguh dan Macho

Bagi pecinta otomotif yang ingin meningkatkan performa mesinnya, modifikasi seperti mengganti ECU, noken as, knalpot, bahkan bore up atau stroke up menjadi pilihan yang umum.

Namun, bagaimana jadinya jika MX-King ini dimodifikasi secara total dengan kaki-kaki besar dan mesin 1000cc 4-silinder? Nah, itulah yang dilakukan oleh builder asal Malaysia, Larry Cheng dari Tonka Weapon, yang bekerja sama dengan Rudi dari GTB, bengkel spesialis kaki-kaki gambot.

Motor ini, yang dikenal dengan nama Y15ZR (MX-King), dimodifikasi dengan mesin 1000cc 4-silinder dari Yamaha FZS 1000 Fazer, yang merupakan versi touring dari Yamaha R1 generasi awal.

Mesin ini dikenal dengan nama Yamaha Genesis, dan meskipun ada beberapa perbedaan seperti penyesuaian pada karburator, kopling, dan rasio transmisi, dasarnya mesin ini memiliki kapasitas 998cc, inline 4-silinder, DOHC 20 klep, dengan tenaga 143 horsepower pada 10.000 RPM dan torsi puncak 105,9 Nm pada 7.500 RPM.

BACA JUGA:Yamaha Luncurkan Kembali Motor Legendari Yamaha RX King, Tampilan Makin Segar

Dengan mesin sekuat itu, tentu output tenaga yang dihasilkan sangat berlebihan jika dipasangkan pada motor bebek yang lebih ringan dibandingkan motor touring seperti FZS 1000 Fazer.

Sehingga wajar jika larinya disebut secepat kilat. Karena larinya yang kencang itulah ada yang menyebut motor ini dengan sebutan motor iblis.

Proses pemasangan mesin 1000cc 4-silinder pada MX-King bukanlah hal yang mudah.

Sasis FZS 1000 Fazer harus dipotong dan disesuaikan agar bisa memuat mesin yang lebih besar. Pada tahap awal, Y1000ZR ini masih menggunakan suspensi dan velg dari FZS 1000 Fazer, sementara body plastik dengan livery Jupiter MX 150 versi Indonesia dipilih untuk menambah kesan unik.

BACA JUGA:Italjet Speedster, Matik Super Agresif Masuk Indonesia, Pesaing Tangguh Yamaha NMAX

Setelah mesin terpasang, proses berikutnya adalah merapikan kabel dan komponen lainnya, yang memakan banyak waktu agar semuanya terpasang dengan rapi.

Kemudian, motor ini dipasangi dengan berbagai komponen custom seperti speedometer Koso, suspensi upside-down dari GSXR, triple clamp custom, dan kaliper rem dari CBR 600RR.

Proses finishing juga mencakup pemasangan tangki custom berkapasitas 11 liter dan velg palang 5 dari Aprilia RSV.

Setelah semua tahap selesai, Y1000ZR ini tampil dengan kombinasi warna biru, merah, dan putih, dengan casing mesin berwarna emas. Motor ini pertama kali dipamerkan pada acara otomotif Art of Speed 2024 di Selangor, Malaysia.

BACA JUGA:Yamaha Kembali Bikin Kejutan, Luncurkan Skutik Tebaru Freego, Honda Mulai Ketar Ketir

Jika FZS 1000 Fazer dengan bobot 230 kg dan tenaga 143 horsepower bisa mencapai kecepatan tertinggi 260 km/jam, tentu Y1000ZR ini, yang bobotnya lebih ringan, dapat menghasilkan power-to-weight ratio yang lebih baik.

Meskipun begitu, saat diwawancarai, Larry Cheng mengatakan bahwa motor ini bukan dibuat untuk performa maksimal di jalan raya, melainkan hanya sebagai "show bike" yang tujuannya untuk mempromosikan produk sparepart dari Tonka Weapon.

BACA JUGA:5 Motor Terbaru Honda Segera Hadir di Indonesia, Yamaha Ketar Ketir, Ini Daftarnya

Dengan hadirnya Y1000ZR ini, diharapkan produk-produk aftermarket dari Tonka Weapon semakin menarik perhatian konsumen.

Motor ini juga diharapkan dapat menampilkan berbagai produk buatan Tonka Weapon yang dapat dikenali lebih luas oleh publik. (**)