Pendangkalan Alur Pulau Baai Berdampak Besar Terhadap Perekonomian

Pendangkalan Alur Pulau Baai-Istimewa-radarselatan.bacakoran.co

radarselatan.bacakoran.co, BENGKULU – Pendangkalan alur pelabuhan Pulau Baai Bengkulu berdampak besar terhadap perekonomian masyarakat. Akibat pendangkalan itu, kapal tidak bisa merapat, sehingga menghambat ekspor serta terjadi keterlambatan pengiriman barang.

Alur Pelabuhan Pulau Baai, Bengkulu mengalami pendangkalan, saat ini kedalaman hanya 1,5 meter. 

BACA JUGA:Malam Tahun Baru, Polisi Gelar Rekayasa Lalu Lintas Di Kota Manna

General Manager PT Pelindo Regional II, S. Joko mengatakan, sedimentasi tinggi yang disebabkan oleh cuaca buruk menjadi penyebab utama pendangkalan. Akibatnya, kapal-kapal besar sulit masuk dan keluar pelabuhan. 

"Hal ini menurunkan kapasitas angkut barang, menghambat ekspor, serta menyebabkan keterlambatan pengiriman barang," kata Joko. Minggu (29/12). 

BACA JUGA:Fenomena Bisnis “Lendir” di Bengkulu Selatan, Giliran Emak-emak Diciduk Polisi

Pendangkalan menyebabkan pengiriman batu bara yang sebelumnya mencapai 10 juta ton per tahun kini hanya mampu mengirimkan 3 juta ton. Bahkan, pengangkutan harus menggunakan tongkang untuk memindahkan barang ke kapal besar di tengah laut. Selain itu, komoditas ekspor lainnya, seperti cangkang sawit, hasil laut, dan rumput laut, juga ikut terdampak.

BACA JUGA:Ini Larangan Polisi Pada Malam Tahun Baru

Joko mengatakan, jika tidak segera diatasi hal ini bakal berdampak dengan perekonomian Bengkulu. "Pendangkalan alur harus segera diatasi," ujar Joko. 

Pemerintah Provinsi Bengkulu, dan pelaku usaha telah merancang solusi untuk mengatasi masalah ini. Salah satu langkah strategis adalah penetapan alur baru yang akan melibatkan Pelindo dan pihak swasta melalui sistem Joint Venture Company. 

BACA JUGA:Tak Ada Lagi Pasien BPJS Beli Obat Di Luar Rumah Sakit

"Pendangkalan ini tidak hanya menghambat aktivitas pelayaran, tetapi juga meningkatkan biaya operasional kapal," pungkas Joko. (cia)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan