Rumah Sakit Tolak Korban Lakalantas, Dewan Bakal Sidak
Anggota Komisi IV DPRD Provinsi Bengkulu Teuku Zulkarnain-istimewa-radarselatan.bacakoran.co
RadarSelatan.bacakoran.co, BENGKULU - Seorang warga Bengkulu, Andy Suhari menceritakan pengalamannya saat mengantarkan pasien lakalantas di Kota Bengkulu ditolak oleh rumah sakit dengan alasan dokter spesialis sedang cuti akhir tahun.
Penolakan ini bermula Edi Wagimin (63) Warga Desa Sidodadi, Kecamatan Pondok Kelapa, Kabupaten Bengkulu Tengah mengalami kecelakaan saat mengendarai sepeda motor.
BACA JUGA:Penggunaan Dana Desa Harus Transparan
BACA JUGA:Bupati Bengkulu Selatan Harapkan Kerja Sama Pemdes Terus Terjalin
Motornya menabrak mobil milik Andy di kawasan Pantai Panjang dan mengalami patah tulang.
Andy yang juga anggota DPRD Provinsi Bengkulu kemudian membawa korban ke IGD salah satu rumah sakit ternama di Kota Bengkulu, namun petugas rumah sakit itu menyatakan tidak ada dokter dan ambulan, serta meminta korban dibawa ke rumah sakit lain.
BACA JUGA:Narapidana Cabul Dapat Remisi Natal, Berikut Jumlah Masa Tahanan Yang Dikurangi
BACA JUGA:Libur Nataru Dimanfaatkan Dispar Bengkulu Selatan Tuk Tingkatkan PAD
Andy pun membawa Edi pindah ke rumah sakit lain, namun lagi lagi dia ditolak dengan alas an sama. Alasannya tidak ada dokter spesialis sampai selesai tahun baru karena cuti.
"Rumah sakit mengatakan tidak ada dokter dan ambulans," kata Andy. Setelah kedfua kalinya. Andy kemudian membawa Edi pindah ke rumah sakit lain lagi dan baru ditangani. Korban akan menjalani operasi.
BACA JUGA:Polres Kaur Bakal Tindak Mobil Bak Terbuka Bawa Penumpang
BACA JUGA:Djibouti, Negara Paling Panas dan Sulit Air, Mandi Merupakan Sesuatu Yang Mewah
"Setelah sempat ditolak di dua rumah sakit, akhirnya rumah sakit ketiga menerima. Langsung ditangani dan dilakukan operasi," ujarnya.
Anggota Komisi IV DPRD Provinsi Bengkulu, Teuku Zulkarnain mengatakan, menyesalkan adanya penolakan oleh pihak rumah sakit.
BACA JUGA:Negara Termiskin di Dunia, Kondisinya Memperihatinkan, Lebih Miskin dari Burundi
BACA JUGA:Curug Naga di Bogor, Wisata Alam Yang Indah Namun Diselimuti Misteri
Untuk itu pihaknya akan melakukan inspeksi mendadak (Sidak) ke rumah sakit yang menolak pasien tersebut.
"Tidak ada alasan apapun bagi rumah sakit menolak pasien, apalagi dalam kondisi darurat," kata Teuku.
(cia)