Berapa Jumlah Langkah Kaki Ideal untuk Turunkan Berat Badan? Simak Ulasannya

Jalan kaki merupakan satu jenis olahraga yang mampu menurunkan berat badan, bahkan mencegah obesitas. -istimewa-halodoc

RadarSelatan.bacakoran.co - Jalan kaki menjadi salah satu olahraga yang paling mudah dan murah. Manfaatnya juga sangat beragam, mulai dari mengurangi risiko kanker, penyakit jantung, dan kematian dini dengan berjalan hingga 10.000 langkah sehari.
Belum lama, studi terbaru menunjukkan bahwa jumlah langkah kaki saat berjalan juga dapat membantu menurunkan berat badan.
Sebuah ulasan dalam AHRQ Comparative Effectiveness Reviews menunjukkan, rata-rata orang mengalami pertambahan berat badan antara 0,5 hingga 1 kilogram setiap tahunnya, mulai dari dewasa muda hingga usia paruh baya.Secara perlahan, mengarah ke berat badan yang tidak sehat dan bahkan obesitas dari waktu ke waktu.

BACA JUGA:Asal Usul Bunga Dandelion dan Manfaatnya bagi Tubuh

BACA JUGA:Tidak Nyaman Dengan Jerawat, Coba Tips Perawatan Wajah Menggunakan Tomat Ini

Dr. Evan Brittain, seorang profesor di divisi kedokteran kardiovaskular di Vanderbilt University Medical Center di Nashville mengatakan, seseorang benar-benar dapat mengurangi risiko obesitas dengan berjalan kaki lebih banyak dan lebih sering.
Ia juga menambahkan, studi baru juga menemukan manfaat utama untuk gangguan kesehatan dan kondisi kronis.
Ini termasuk diabetes, sleep apnea, hipertensi, depresi, dan penyakit asam lambung (GERD) dengan langkah kaki yang lebih banyak.
Faktanya, seseorang yang bergerak selama 21,43 menit setiap hari dalam seminggu, memiliki risiko sepertiga kali lebih rendah terhadap kematian dari semua penyebab, menurut US Centers for Disease Control and Prevention (CDC).

BACA JUGA:Menyehatkan Pencernaan hingga Bantu Turunkan Berat Badan, Ini Manfaat Lada Untuk Kesehatan

BACA JUGA:3 Jenis Padi Super Genjah, Hasil Berlipat Ganda, Petani dijamin Untung

Rekomendasi aktivitas fisik untuk orang dewasa adalah 150 menit latihan dengan intensitas sedang, seperti jalan cepat, menari, bersepeda, tenis dan aerobik air, serta dua hari aktivitas penguatan otot setiap minggu.
Jika digabungkan dengan mengonsumsi lebih banyak sumber makanan nabati, menghilangkan stres, cukup istirahat, dan terhubung dengan orang lain, ini akan menjadi kombinasi paling baik untuk menjadi awet muda.
Studi yang diterbitkan dalam jurnal Nature Medicine ini menganalisis rata-rata empat tahun aktivitas dan data kesehatan dari lebih dari 6.000 peserta.

BACA JUGA:Daya Tarik Pulau Bawean, Surga Tersembunyi di Gresik, Saingan Raja Ampat

BACA JUGA:Petugas Pemadam bahaya Kebakaran Bengkulu Selatan Selamatkan Kerbau Masuk Sumur

Peserta mengenakan pelacak aktivitas setidaknya 10 jam sehari dan memungkinkan peneliti mengakses catatan kesehatan elektronik mereka selama beberapa tahun.
Orang-orang dalam penelitian ini berusia antara 41 hingga 67 tahun dan memiliki tingkat indeks massa tubuh dari 24,3 yang dianggap dalam kisaran berat badan sehat, hingga 32,9 yang dianggap obesitas.
Para peneliti menemukan bahwa orang yang berjalan 4 mil (6,4 kilometer) sehari atau sekitar 8.200 langkah, lebih kecil kemungkinannya untuk mengalami obesitas atau sleep apnea, refluks asam, dan gangguan depresi berat.
Sleep apnea dan refluks asam merespon dengan baik terhadap penurunan berat badan. Kondisi ini dapat membantu mengurangi tekanan pada tenggorokan dan perut, sementara olahraga menjadi salah satu pengobatan dasar untuk depresi.

BACA JUGA:Info Penting! Besok Listrik di 3 Kecamatan Mati Selama 6 Jam, Ini Daerahnya

BACA JUGA:Kelebihan dan Kelemahan Padi Pak Tiwi 02: Anakan Banyak, Bulir Besar, Rawan Rebah

Studi ini juga menemukan bahwa peserta yang kelebihan berat badan (mereka yang memiliki BMI dari 25 menjadi 29) mengurangi risiko obesitas hingga setengahnya, jika meningkatkan langkah menjadi 11.000 langkah sehari.
Faktanya, peningkatan jumlah langkah ini menghasilkan pengurangan 50 persen dalam insiden kumulatif obesitas pada 5? tahun berdasarkan hasil studi.
Menerapkan data ke contoh spesifik, para peneliti mengatakan bahwa para peserta dengan BMI 28 dapat menurunkan risiko obesitas hingga 64 persen, dengan meningkatkan langkah dari sekitar 6.000 menjadi 11.000 langkah per hari.
Manfaat kesehatan akan mengalami peningkatan yang mencapai puncaknya pada sekitar 10.000 langkah. Setelah itu, efeknya akan memudar.
Menghitung berapa langkah yang dilakukan setiap hari mungkin sangat penting, bagi orang yang melakukan aktivitas fisik yang tidak terstruktur dan tidak direncanakan. Contohnya seperti pekerjaan rumah, berkebun, dan jalan-jalan dengan anjing peliharaan.
Studi lain yang serupa yang dimuat dalam JAMA Neurology menemukan bahwa berjalan 10.000 langkah sehari menurunkan risiko demensia hingga 50 persen.
Risiko menurun sebesar 25 persen dengan sedikitnya 3.800 langkah sehari, menurut penelitian sebelumnya.

BACA JUGA:3 Jenis Padi Pera Terbaik, Hasilkan Beras Berkualitas, Harga Jual Gabah Tinggi

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan