Distan Seluma Belum Temukan Sawah Rusak Akibat Banjir
Kepala Dinas Pertanian Seluma Arian Sosial-Istimewa-radarselatan.bacakoran.co
radarselatan.bacakoran.co, TAIS - Meskipun beberapa lokasi di Seluma sempat terendam banjir. Namun Dinas Pertanian Seluma belum menemukan adanya persawahan milik masyarakat yang rusak akibat terendam banjir.
Hal ini dari pendataan dan pemantauan yang dilakukan oleh Dinas Pertanian Seluma melalui Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) yang ada di setiap kecamatan.
BACA JUGA:BPBD Seluma Minta Masyarakat Waspada Menghadapi Musim Hujan
Kepala Dinas Pertanian Seluma Arian Sosial didampingi Kabid Pertanian Joko Volleyantoro mengatakan, hingga kemarin belum menerima laporan sawah warga yang rusak akibat banjir.
“Kami sudah meminta data dari seluruh BPP. Jika memang ada nantinya, tentunya Distan akan melakukan inventarisir serta akan diupayakan agar sawah yang rusak bisa diberikan ganti rugi nantinya," tegas Joko.
BACA JUGA:Pemungutan Suara Selesai, Jabatan PTPS pun Berakhir
Lebih lanjut Joko mengatakan, pihaknya terus melakukan pemantauan mengingat masih ada kemungkinan air sungai akan meluap lagi dan membanjiri lahan persawahan warga.
"Saat ini beberapa aliran air sungai mulai surut, tapi masih ada kemungkinan air sungai bakal meluap lagi," tegasnya.
BACA JUGA:Kaur Berhasil Tingkatkan Kualitas Kawasan Kumuh
Lanjutnya, musim hujan yang sedang melanda Kabupaten Seluma selain memiliki dampak signifikan terhadap sektor pertanian, namun juga ada dampak buruk yang dihasilkan.
Salah satu dampak utama musim hujan terhadap pertanian adalah risiko banjir. Hujan yang lebat dapat menyebabkan sungai meluap, dan air yang melimpah ini dapat merusak lahan pertanian dan menyebabkan kerugian bagi masyarakat petani.
BACA JUGA:Sampah Berserakan Di Kawasan Tebing Lubuk Manau Mendapat Perhatian Serius
Namun Distan tetap berharap tidak ada lahan persawahan dan pertanian lainnya yang terdampak banjir akibat hujan deras.
"Menurut BMKG hujan deras ini akan terus melanda hingga beberapa hari kedepan. Saya harap semoga saja tidak ada lahan pertanian yang terendam banjir. Sehingga masyarakat petani tidak dirugikan," pungkas Joko. (rwf)