Viral Sekelompok Siswi SMP Rundung Kakak Kelas: Merasa Dijebak, Diajak Duel, Bakal Usut Pembuat Video
Pihak keluarga sekaligus kuasa hukum siswi yang dituding merundung kakak kelasnya, Achmad Tarmizi Gumay MH-Ist-radarselatan.bacakoran.co
KEDURANG - Viralnya aksi perundungan yang dilakukan sekelompok siswi SMPN di Kecamatan Kedurang, menjadi perhatian banyak pihak. Namun pihak keluarga berharap semua pihak dapat melihat dari dua sisi, bukan hanya menyalahkan siswi yang di dalam video yang viral tengah menduduki remaja yang ternyata kakak kelasnya di sekolah yang sama.
Pihak keluarga sekaligus kuasa hukum siswi yang dituding merundung kakak kelasnya, Achmad Tarmizi Gumay MH, mengaku kesal dengan tudingan yang diarahkan secara sepihak terhadap keponakannya itu. Pasalnya, dari pihak keluarga mendapatkan fakta jika keponakannya itu ternyata dijebak oleh sesama temannya yang diduga merekam dan memviralkan video tersebut.
“Keponakan saya itu dijebak, dia sudah dua kali diajak duel sama lawannya itu. Akhirnya keponakan saya diajak kawan-kawannya dan terjadilah apa yang ada di video itu. Ini bukan semata kesalahan keponakan saya,” tegas Tarmizi.
Untuk itu Tarmizi meminta semua pihak tidak malah balik melakukan aksi perundungan terhadap keponakannya. Ia mengaku menghormati proses hukum yang berjalan setelah keponakannya dilaporkan ke Polsek Kedurang.
“Tapi saya juga akan mengambil tindakan hukum terhadap pihak-pihak yang menuding keponakan saya. Apalagi terhadap si pembuat video yang sengaja mengunggahnya ke media sosial itu,” ancam Tarmizi.
Ia juga menyesalkan pernyataan pihak sekolah yang mengaku sudah menyaksi keponakannya. “Saya akan minta pertanggungjawaban dari kepala sekolah yang menyebut sudah menyaksi keponakan saya itu. Dia (kepala sekolah) seharusnya melihat dari dua sisi, jangan bertindak sebagai hakim dan langsung menyaksi keponakan saya saja,” tegas Tarmizi menghubungi Rasel via telepon, Jumat (8/12) malam.
Seharusnya, sambung Tarmizi, pihak sekolah menelusuri kebenaran yang terjadi dari apa yang terjadi. Jangan langsung mengambil keputusan sepihak tanpa melakukan penelusuran untuk mengetahui kebenaran yang ada.
"Bila mana keponakan saya dapat sanksi dari sekolah, saya akan meminta pertanggungjawaban pihak sekolah," ancam Tarmizi.
Namun Tarmizi mengaku menghormati laporan pihak kepada pihak kepolisian. Namun berkali-kali Tarmizi meminta untuk dapat mendudukkan persoalan yang ada terlebih dahulu sebelum mengambil tindakan.
Tarmizi juga mengancam akan mengambil tindakan jika nantinya menemukan indikasi adanya tindak pengeroyokan terhadap keponakannya. “Pihak keluarga menghargai proses hukum. Tapi saya akan selidiki, ketika ada indikasi pengeroyokan terhadap keponakan saya, saya akan lapor balik,” tegas Tarmizi lagi.
Tarmizi menilai apa yang sudah terjadi tidak berimbang. Pasalnya hanya keponakannya yang dilaporkan kepada pihak kepolisian. Ia menginginkan agar tindakan yang dilakukan harus berimbang dan memberikan klarifikasi sejauh mana persoalan tersebut muncul
"Makanya saya akan melaporkan pembuat video sekaligus yang memviralkan video itu. Kami mempertanyakan tujuannya apa?” tutur Tarmizi. (**)