Museum Sangiran, Destinasi Wisata Sejarah dan Edukasi, Seperti Ini Kondisinya

Rabu 18 Sep 2024 - 08:01 WIB
Reporter : sahri senadi
Editor : Sahri

Nama resmi Museum Prasejarah Sangiran diberikan pada tahun 1977.

Museum ini menjadi tujuan populer bagi peneliti dari seluruh dunia, meskipun ada peneliti seperti Eugene Dubois yang memilih lokasi lain untuk penelitiannya. 

BACA JUGA:Air Terjun Riam Bedawan, Objek Wisata Bertingkat Tujuh Tersembunyi di Blantara Landak

Dubois kemudian menemukan fosil Pithecanthropus erectus di Trinil, Ngawi pada tahun 1891. 

Penelitian lebih lanjut menunjukkan bahwa pulau Jawa pernah dihuni oleh Homo erectus, terutama di daerah Ngandong, Mojokerto, dan Trinil. 

Meskipun spesies manusia purba tersebut diperkirakan punah akibat bencana alam dan perubahan lingkungan ekstrem, jejak mereka masih dapat dipelajari di Museum Sangiran.

BACA JUGA:Keindahan Air Terjun Lembah Anai di Sumatera Barat, Objek Wisata Bukit di Barisan Yang Mempesona

Koleksi di Museum Sangiran mencakup berbagai artefak prasejarah yang sebagian besar terbuat dari batu. Di antara 2,934 fosil yang ada, beberapa dipamerkan untuk pengunjung sementara sisanya disimpan dengan aman. 

Koleksi ini termasuk berbagai alat prasejarah seperti bor, serutan, pisau tajam, kapak, serpihan batu tajam, dan bola batu. 

Selain alat, museum ini juga memiliki berbagai jenis batuan, termasuk ametis, agat, kalsedon, meteorit, dan diatom. 

BACA JUGA:Keindahan Air Terjun Jumog, Wisata Alam Tersembunyi diKaranganyar, Cocok Untuk Tempat Menenangkan Diri

Museum ini juga memamerkan fosil hewan air kuno seperti kudanil, gigi ikan hiu, kepiting, kura-kura, buaya, dan berbagai jenis ikan. 

Fosil hewan vertebrata yang ditampilkan meliputi gajah, harimau, kerbau, babi, badak, banteng, sapi, dan rusa.

Koleksi fosil manusia prasejarah mencakup berbagai spesies seperti Homo sapiens, Homo neanderthalensis, Homo erectus, Meganthropus paleojavanicus, Australopithecus africanus, dan Pithecanthropus mojokertensis.

BACA JUGA:Air Terjun Gunung Balau, Wisata Tersembunyi di Bandar Lampung, Ini Faktanya

Mengunjungi museum ini memberikan kesempatan untuk mempelajari nama-nama latin dari berbagai spesies prasejarah dan memperluas wawasan tentang sejarah kehidupan di Bumi.

Kategori :