radarselatan.bacakoran.co - KOTA MANNA, Hingga kemarin, kondisi ratusan rumah dinas (rumdin) guru di Bengkulu Selatan mayoritas telah rusak parah. Bahkan Dinas Dikbud Bengkulu Selatan belum berencana melakukan perbaikan atau rehab.
Padahal keberadaan rumdin dinilai dapat membantu para guru. Terutama yang belum memiliki rumah pribadi ataupun yang tinggal di luar daerah.
BACA JUGA:6 Usaha Rumahan untuk Ibu Rumah Tangga, Gak Pake Ribet Bisa Langsung Coba
BACA JUGA:7 Cara Memulai Usaha Rongsok, Bisa Dimulai Meski Minim Modal
Dari 102 unit rumdin guru yang terdata di Dinas Dikbud Bengkulu Selatan, hanya berkisar 10 unit lagi yang masih berdiri kokoh. Sementara sisanya sudah ditinggalkan penghuni hingga menjadi sarang hantu dan hewan liar.
“Memang anggaran rehab rumdin guru itu setiap tahun minim. Kalau anggaran dari Kemendikbud RI memang tidak ada item khususnya.
BACA JUGA:Soal Jembatan Simpang, Tunggu Anggaran Kementerian
BACA JUGA:Bupati Seluma Janji Merdekakan Sinyal di Kawasan Blankspot
Namun diarahkan ke Pemda, tapi belum tahu realisasinya nanti,” ujar Kasubbag Perencanaan, Pelaporan dan Evaluasi (PPE) Dinas Dikbud Bengkulu Selatan, Yen September, S.Pd.I.
Minimnya rehab rumdin guru juga karena masih banyak item khusus lain yang lebih mendesak untuk dibangun kata Yen. Akibat kesulitan itu juga Yen mengakui bahwa rumdin terpaksa ditinggalkan penghuni sebelumnya.
BACA JUGA:Menang Besar Atas Girona, Barcelona Makin Percaya Diri
BACA JUGA:Pemdes Harus Berperan Aktif Tangani Stunting
Parahnya lagi, sebelum meninggalkan rumdin guru tersebut, penghuni bahkan tidak melapor ke Disdikbud Bengkulu Selatan.
“Kendalanya di anggaran, kalau memang pemerintah daerah mau melakukan rehab, harus berangsur. Mungkin per tahun 10 atau 20 unit yang direhab,” sambung Yen.
BACA JUGA:Bayar Pajak Kendaraan, Atau Tidak Terima Santunan Jasa Raharja Jika Terlibat Kecelakaan