“Jagung pecah masih dijual Rp9000 sekilo. Padahal itu semua jagung murni tidak ada tambahan bahan lain. Abunya juga masih mahal. Kami duga ini ada permainan pasar, sebab tidak mungkin ada harga bahan baku yang sangat murah namun hasil produknya sangat tinggi,” beber Andika.
BACA JUGA:Proses Pengajuan Anggaran Lelet, Pemerintah 75 Desa di Kaur Belum Gajian
BACA JUGA:Pantai Patawana, Keindahan Eksotis di Fakfak Papua Cocok Untuk Tempat Liburan Keluarga
Oleh karena itu lanjut Andika, Dinas Perindagkop-UM Kabupaten BS harus turun tangan. Dirinya meminta agar pemerintah mengecek kondisi jual beli jagung ditingkat pengepul. Jangan sampai ada permainan dan membuat motivasi petani untuk menanam jagung malah menjadi hilang.
“Kalau harga jagung seperti ini terus, lebih baik kami istirahat menanam jagung. Mending pelihara ikan atau kerja yang lain,” pungkasnya.
(rzn)