Harga Jagung Pipil Berangsur Naik, Per Kilo Rp4800

Ilustrasi-Ist-radarselatan.bacakoran.co

radarselatan.bacakoran.co, KOTA MANNA – Setelah sebelumnya sempat nyungsep di angka Rp2500 per kilogram pada bulan September 2024 lalu. Saat ini harga jual jagung pipil mulai berangsur membaik.

Per Jumat tanggal 27 Desember 2024, harga jagung pipil ditingkat petani menyentuh Rp4800 per kilogram.

BACA JUGA:Harga TBS Sawit Turun Rp400 Per Kilogram, Tahun Baru Pabrik Tutup

Hanya saja, harga tersebut bukan merupakan harga beli setelah panen langsung, melainkan jagung yang sudah benar-benar kering dengan kadar air maksimal lima persen.

Bobi (35) salah satu pengusaha jual beli jagung di Kecamatan Pino raya mengaku terjadinya perubahan harga sejak kran ekspor jagung ke Singapura dan Malaysia kembali lancar.

irinya berkeyakinan beberapa bulan kedepan jagung terus melejit hingga tembus diatas Rp7 ribu per kilogram.

BACA JUGA:Faktor Cuaca Sangat Mempengaruhi Keberhasilan Bercocok Tanam

“Harga Rp4800 per kilogram itu sudah termasuk operasional kami mengambil ke lahan. Jadi memang harga ini sama selagi masih di area Bengkulu Selatan. Kalau kami mengambil ke lahan yang lebih jauh lagi, tentu ada biaya potongan untuk BBM dan biaya kernet,” ujarnya kepada Rasel, Jumat 27 Desember 2024 pagi.

Lanjut Bobi, meski sudah ada perubahan harga jagung. Namun, tidak berbanding lurus dengan jumlah panen yang didapat petani.

Saat ini, hasil produksi panen jagung petani turun lebih dari 60 persen dibandingkan periode pertengahan tahun 2023 lalu. Bobi berkeyakinan salah satu faktor yang mempengaruhi penurunan produksi tersebut karena cuaca panas.

BACA JUGA:321,1 Ton Benih Padi Uggul Dibagikan Kepada Petani Seluma

“Ada juga tanaman jagung petani yang terserang hama ulat dan gagal panen, salah satunya di Kabupaten Seluma. Jadi memang tahun ini kami anggap banyak pesakitan untuk produksi jagung pipil,” imbuhnya.

Sementara untuk harga jagung cacah, Bobi menyebut per kilogram tembus di angka Rp9 ribu.

Secara khusus tidak terjadi perubahan harga karena jagung cacah sudah melewati proses di mesin, sehingga pengelola mempertimbangkan biaya operasional.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan