radarselatan.bacakoran.co, BENGKULU - Jaringan Penggiat Literasi Digital (Japelidi) bekerja sama dengan Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) Bengkulu menggelar program Tular Nalar 3.0 Akademi Digital Lansia, Kamis (5/9).
Kegiatan yang diikuti oleh 100 lansia ini bertujuan untuk membekali para lansia dengan pengetahuan dan keterampilan dalam menggunakan teknologi digital secara bijak.
BACA JUGA:Waktu Mendesak, Dewan Tetap Akan Bahas RAPBDP 2024
Ketua Japelidi Bengkulu, Lisa Adhrianti mengatakan, program ini merupakan bagian dari upaya mewujudkan Lansia Berbudi (Bersama Bugar Digital), guna memastikan lansia tidak tertinggal dalam perkembangan teknologi.
BACA JUGA:Kabar Gemira, Formasi PPPK Pemprov Bengkulu Bertambah, Jadi 600 Formasi
"Kegiatan ini juga guna memastikan lansia terlindungi dan terhindar dari berbagai bentuk kejahatan dan konten negatif di dunia maya," kata Lisa.
BACA JUGA:Masa Pendaftaran CPNS Diperpanjang 4 Hari Oleh BKN
Lisa mengakui, pada era digital ini, tantangan yang dihadapi masyarakat, khususnya para lansia, semakin kompleks. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), seseorang dikategorikan sebagai lansia jika telah memasuki usia 60 tahun ke atas. Pada usia ini, mayoritas lansia mengalami kesulitan dalam penggunaan teknologi.
BACA JUGA:Penguatan UKS, Gelar Pertemuan Lintas Program
"Kami berharap dapat menjangkau para lansia dan memberikan pemahaman yang lebih baik tentang cara kerja internet, sekaligus melindungi mereka dari penipuan daring serta informasi yang salah," ujar Lisa.
BACA JUGA:Kades dan Perangkat Desa Boleh Hadiri Kampanye Peserta Pilkada
Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah mengatakan,, literasi digital tidak hanya dibutuhkan oleh generasi muda, tetapi juga oleh para orang tua agar lebih cerdas dalam menggunakan media digital.
BACA JUGA:Pembangunan Objek Wisata Tebat Gelumpai Harus Dijaga Bersama
Teknologi digital seperti telepon genggam, internet, dan media sosial telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari. "Penggunaan teknologi ini juga membutuhkan kehati-hatian agar tidak terjebak dalam penipuan digital dan berita hoaks," pungkasnya. (cia)