Manusia Unik dari Suku Pigmi, Tubuh Pendek dan Umur Rata rata 40 Tahun

Rabu 14 Aug 2024 - 07:52 WIB
Reporter : sahri senadi
Editor : sahri senadi

radarselatan.bacakoran.co – Di belahan dunia ini begitu banyak suku dan kelompok manusia.

Masing masing memiliki kelebihan dan kekurangan masing masing. Salah satunya adalah suku pigmi.

Dalam antropologi, suku pigmi dikenal sebagai kelompok dengan rata-rata tinggi badan yang sangat pendek.

Di beberapa populasi, pria dewasa rata-rata memiliki tinggi kurang dari 150 cm. Beberapa teori telah diajukan untuk menjelaskan perawakan pendek ini.

BACA JUGA:6 Fakta Unik Pulau Bawean, Terletak Di Laut Jawa, Kebiasaan Warganya Mirip Dengan Orang Padang

Salah satu teori mengaitkan perawakan pendek pigmi dengan adaptasi terhadap tingkat cahaya ultraviolet yang rendah di hutan hujan.

Dalam kondisi ini, produksi vitamin D yang dihasilkan kulit manusia bisa sangat terbatas, mengakibatkan penyerapan kalsium dari makanan menjadi kurang optimal untuk pertumbuhan dan pemeliharaan tulang, yang pada akhirnya menyebabkan evolusi ukuran tubuh yang lebih kecil.

Penjelasan lain mencakup kekurangan makanan di lingkungan hutan hujan, rendahnya kadar kalsium dalam tanah, kebutuhan untuk bergerak di hutan yang lebat, serta adaptasi terhadap panas dan kelembaban.

BACA JUGA:7 Danau Unik Di Indonesia, Ada Yang Tidak Masuk Akal, Ini Nama dan Loaksi Danaunya

Selain itu, pematangan yang cepat dalam kondisi kematian dini juga berkontribusi pada perawakan pendek ini.

Bukti lain menunjukkan bahwa pigmi memiliki tingkat ekspresi gen dan hormon pertumbuhan yang sangat rendah, yang terkait dengan rendahnya tingkat serum mirip insulin 1.

Suku pigmi, yang memiliki tinggi badan kurang dari 150 cm dan umur rata rata 40 tahun, tersebar di beberapa negara Afrika seperti Ruanda, Burundi, Uganda, Republik Demokratik Kongo, Republik Afrika Tengah, dan Kamerun.

Ada setidaknya 12 kelompok pigmi yang terkadang tidak saling berhubungan,  kelompok paling terkenal adalah Aka dan Baka dari Cikungan Kongo Barat yang berbicara bahasa Bantu.

BACA JUGA:Daftar 9 Kuliner Unik di Indonesia yang Melegenda, Namnya Aneh, Soal Rasa Jangan Ditanya

Sebagian besar komunitas pigmi adalah pemburu dan peramu, meskipun mereka juga berdagang dengan petani tetangga untuk memperoleh makanan budidaya dan barang-barang lainnya.

Tidak ada kelompok pigmi yang tinggal sepenuhnya di dalam hutan tanpa akses ke produksi pertanian.

Diperkirakan ada sekitar 250.000 hingga 600.000 suku pigmi yang tinggal di hutan hujan Kongo, meskipun beberapa kelompok pigmi mungkin juga tinggal di rawa terbuka atau gurun.

BACA JUGA:Daftar Kampung Unik di Indonesia, Ada Yang Sudah Menjadi Warisan Budaya Dunia, Ini Namanya

Istilah "pigmi" sendiri berasal dari bahasa Yunani "pigmaios" melalui bahasa Latin "pigmae," yang berarti "lengan bawah pendek" atau ukuran panjang yang sesuai dengan jarak dari pergelangan tangan ke siku.

Dalam mitologi Yunani, istilah ini merujuk pada kurcaci yang pertama kali dideskripsikan oleh Homer, penyair Yunani kuno, yang kabarnya tinggal di India dan selatan Etiopia modern.

Ekspansi suku pigmi ke Afrika Tengah diperkirakan terjadi lebih dari 130.000 tahun yang lalu, jauh sebelum 60.000 tahun yang lalu.

BACA JUGA:Kota Terunik Di DUnia, Berada Di Atas Bukit, Bentuknya Menyerupai Manusia Berbaring Telentang

Kepercayaan umum menyatakan bahwa pigmi Afrika adalah keturunan langsung dari masyarakat pemburu-pengumpul zaman batu akhir di hutan hujan Afrika Tengah, yang sebagian diserap atau dipindahkan oleh imigrasi masyarakat pertanian dan mengadopsi bahasa Sudan Tengah.

Namun, pandangan ini tidak sepenuhnya didukung oleh bukti arkeologi dan memiliki dukungan ambigu dari genetika dan linguistik. (**)

Kategori :