RadarSelatan.bacakoran.co, TAIS - Minimnya fasilitas pengangkutan sampah yang dimiliki Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Seluma. Dinilai menjai kurang maksimalnya Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor retribusi sampah.
MENUMPUK: Sampah menumpuk terlihat di ruas jalan Kelurahan Bunga Mas membuat mempertanyakan kinerja DLHK Seluma-Fauzan/Rasel-radarselatan.bacakoran.co
Kepala DLHK Seluma, Sudarman mengatakan peluang PAD dari sektor retribusi sampah seharusnya bisa dimaksimalkan apabila di setiap kecamatan terdapat kendaraan pengangkut sampah.
BACA JUGA:Triwulan II 2024, Perekonomian Bengkulu Tumbuh 6,79 Persen
BACA JUGA:Provinsi Bengkulu Terancam Tanpa APBD Perubahan 2024
Karena masyarakat tidak akan keberatan membayar retribusi apabila sampah rumah tangga sudah diangkut dan dibuang ke tempat pembuangan akhir (TPA) sampah di Desa Talang Sali Kecamatan Seluma Timur.
BACA JUGA:Sebanyak 159 Ton Beras Bapang Tahap 3 Disalurkan di Bengkulu Selatan
BACA JUGA:Pelaksanaan Seleksi PPPK 2024 Belum Jelas, Gusnan: Juknisnya Belum Ada!
“Tentunya jika kendaraan pengangkut sampah ada di setiap kecamatan. Maka pengangkutan sampah bisa maksimal. Serta masyarakat tidak akan keberatan membayar retribusi karena sampah mereka sudah diangkut. Apalagi saat ini di Seluma sudah ada TPA. Jika sampah di seluruh kecamatan dikelola dengan baik. Maka dipastikan bisa menghasilkan PAD yang cukup besar,” ujar Sudarman kemarin.
BACA JUGA:Lagi-lagi Masyarakat Bengkulu Selatan Keluhkan Peredaran Miras ke Polisi
BACA JUGA:Kota Terpadat Ditengah Samudera, Warganya Makmur dan Tak Takut Diterpa Tsunai
Meski masih kekurangan armada pengangkut sampah, diakuinya saat ini sudah ada retribusi sampah yang dibayarkan oleh masyarakat. Kemudian DLHK menyetorkannya ke rekening Kas Daerah.
“Saat ini sudah ada PAD nya, tapi sangat kecil. Karena belum maksimal,” pungkasnya.
BACA JUGA:Muncul Nama Elva, Arah Dukungan PDIP di Pilkada Bengkulu Selatan Masih Jadi Misteri
BACA JUGA:Kepala SMAN 5 Bengkulu Selatan, Imbau Alumni Segera Ambil Ijazah
(rwf)