Jangan Lupakan Sejarah dan Budaya Daerah, Sekolah Diwajibkan Pelajari Kesenian Daerah

Jumat 02 Aug 2024 - 11:12 WIB
Reporter : Rezan Okto Wesa
Editor : Suswadi Ali K

RadarSelatan.bacakoran.co, KOTA MANNA - Plh. Kasdisdikbud Bengkulu Selatan Lusi Wijaya M.Pd terus mengingatkan masyarakat agar jangan melupakan sejarah dan budaya daerah. Termasuk di dalamnya yaitu adat istiadat dan budaya lokal. Ke depan sekolah diwajibkan mempelajari kesenian daerah.


TARI ANDUN: Salah satu seni kebudayaan asli Bengkulu Selatan-istimewa-radarselatan.bacakoran.co

Dikatakan Lusi sudah sepatutnya generasi penerus menjaga adat istiadat dan budaya daerah. Kalau tidak, siapa lagi yang akan menjaganya.

BACA JUGA:Honda Novi 2024, Motor Dengan Desain Nyeleneh Tapi Mantap, Ini Spesifikasinya

BACA JUGA:TPPS Evaluasi Pengisian Website Bangda Dalam Upaya Penurunan Stunting

Seperti di Bumi Sekundang Setungguan ini, Lusi menyebut bahwa banyak sekali sejarah dan budaya peninggalan nenek moyang yang mesti dijaga. Diantaranya tari andun, tari napah, tari pisau duau, seni dendang dan  masih banyak lagi.

BACA JUGA:PPPK Pemprov Bengkulu Segera Terima SK Penugasan

BACA JUGA:Yamaha Luncurkan Skutik Terbaru, Menjadi Idola Baru Kalangan Pecinta Matik

“Jangan sekali-kali meninggalkan sejarah dan budaya daerah. Nanti setiap sekolah akan kita wajibkan mempelajari kesenian daerah,” tutur Lusi.
Dijelaskan Lusi, salah satu contoh tarian lokal yang merupakan warisan nenek moyang Suku Serawai yaitu tari pisau duau.

BACA JUGA:Inflasi Provinsi Bengkulu 2,31 Persen, Tertingi Kota Bengkulu dan Mukomuko

BACA JUGA:Pemerintah Lacak Keberadaan Bibit Tanaman Herbal Di Kaur

Tari ini merupakan sebuah tarian langka berusia ribuan tahun dari Suku Serawai di Provinsi Bengkulu. Oleh karena itu, ia berharap agar adat dan budaya lokal harus tetap terjaga hingga akhir zaman nanti.

BACA JUGA:58 Anggota Paskibraka Provinsi Bengkulu Mulai Jalani Pemusatan Latihan

BACA JUGA:Jumlah Pemilih di Pilkada Bengkulu Selatan Bertambah dari DPT Pemilu

“Nanti akan kita adakan event-event tradisional agar kebudayaan tidak tergerus zaman,” demikian Lusi.

Kategori :