radarselatan.bacakoran.co - Masyarakat diimbau waspada, terutama terhadap tindak kejahatan penipuan.
Belakangan ini kasus penipuan dengan berbagai kedok dan modus masih saja terjadi.
Seperti yang dialami Novi warga Jalan Lintas Nakau Sebakul RT 031 RW 004 Sungai Serut Kota Bengkulu.
Novi tak henti-hentinya menangis usai menyadari dirinya dan suami, Idrus diduga menjadi korban penipuan berkedok jual beli mobil bekas berkualitas harga murah di aplikasi Facebook.
BACA JUGA:Cina Kembali Berulah, Pasar Otomotif Geger, Mobil Listrik Canggih Harga Murah Meluncur
Mobil jenis Nissan Juke warna putih urung dimiliki, uang sebesar Rp79.000.000 yang ditransfer ke rekening bank BRI atas nama Muhamad Hasim melayang.
Atas kejadian yang menimpanya pada Sabtu 27 Juli 2024, Novi didampingi suami membuat laporan resmi di Polresta Bengkulu.
Kronologisnya, berdasarkan keterangan korban, pada Jumat 26 Juli 2024 suami korban mendapati iklan di Marketplace Facebook jual mobil Nissan Juke dengan harga di bawah pasaran, Rp80.000.000.
Suami korban yang kepincut pun langsung menghubungi akun yang memposting iklan tersebut melalui messenger.
BACA JUGA:Meski BBM di Bengkulu Selatan Dipastikan Tak Bercampur, Ini Cara Mengenali BBM Oplosan
Dari percakapan singkat tersebut pemilik akun lalu mengirimkan nomor handphone untuk suami korban menghubungi via Whatsapp 0857-5722-2382.
Setelah obrolan berlanjut via telpon whatsapp, suami korban yang merasa penasaran lalu mengajak korban yang saat itu sedang bekerja untuk melihat-lihat mobil.
Sebelumnya pemilik nomor handphone 0857-5722-2382 yang di bawah foto profil whatsappnya tertulis nama Hasim mengirimkan alamat mobil melalui google maps. Sebuah rumah di Jalan Kinibalu, Ratu Agung, Kota Bengkulu.
BACA JUGA:Mencari Solusi Atasi Kerusakan Jalan Akibat Angkutan Batu Bara di Bengkulu
"Mobilnya di sana, di rumah keluarga saya. Nanti kalau sudah dekat hubungi saya lagi, nanti saya sambungkan sama keluarga saya biar dijemput," begitu kata terduga pelaku dengan nama Hasim saat berkomunikasi dengan suami korban.
Sesampainya di rumah yang diarahkan, korban dan suami disambut seorang wanita yang belakangan diketahui bernama Fe.
Selama pengecekan mobil, terduga pelaku terus menghubungi suami korban untuk memastikan apakah suami korban jadi membeli mobil yang diklaim miliknya.
BACA JUGA:Mencari Solusi Atasi Kerusakan Jalan Akibat Angkutan Batu Bara di Bengkulu
Pelaku juga berkali-kali meminta suami korban untuk tidak membicarakan harga mobil dengan Fe yang disebut adalah keluarganya. Sebab, kata pelaku, urusan harga dan pembayaran sudah disepakati langsung dengan pelaku. Fe sendiri juga menguatkan bahwa urusan pembayaran tidak dengannya melainkan dengan seseorang bernama Hasim.
Setelah mengecek kondisi mobil, korban dan suami yang belum menaruh curiga menyepakati untuk membelinya.
Sebelum beranjak dari lokasi mobil untuk pulang, suami korban sempat menghubungi terduga pelaku untuk menego harga. Didapatlah harga akhir Rp79.000.000.
BACA JUGA:Mobil Canggih Penantang Almaz dan Omoda 5, Segera Mengaspal, Sudah Hadir di GIIAS 2024
"Hasim itu mendesak saya untuk melunasi mobil sore itu juga. Tapi saya minta untuk membayarkan uang dp dulu sebesar Rp20.000.000. Akhirnya saya sama istri mentransfer uang dp dari ATM di komplek kampus Dehasen," ujar suami korban.
Keesokan harinya, Sabtu 27 Juli 2024 pagi sekitar pukul 07.10 WIB terduga pelaku menghubungi suami korban untuk memastikan kapan pembayaran sisanya.
Kata suami korban kepada pelaku, paling lambat pelunasan sebelum siang. Suami korban pun meminta korban mengurusi pembayaran pelunasan, lantaran suami korban sedang ada urusan di kantornya.