Penyebab Udara Terasa Lebih Dingin di Indonesia, Bukan Karena Fenomena Aphelion, Seperti Ini Penjelasan BMKG

Selasa 16 Jul 2024 - 07:27 WIB
Reporter : sahri senadi
Editor : sahri senadi

radarselatan.bacakoran.co - Saat ini hingga beberapa waktu kedepan suhu udara pada malam hari hingga pagi hari di sejumlah wilayah Indonesia akan terasa lebih dingin.

Kondisi ini diprediksi akan berlangsung hingga akhir Agustus mendatang.

Belakangan ini viral di media sosial menyebutkan bahwa suhu udara dingin pada malam dan pagi hari ini disebabkan oleh fenomena Aphelion.

BACA JUGA:Didatangi Polisi, Emak-emak Minta Berantas Miras dan Balap Liar

Fenomena adalah peristiwa dimana Bumi berada pada jarak paling jauh dalam orbitnya dari matahari.

Namun Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika menyebutkan cuaca lebih dingin terjadi pada malam dan pagi hari di Indonesia tidak ada kaitannya dengan fenomena Aphelion.

Penyebab suhu udara lebih dingin pada malam dan pagi hariu di Indonesia adalah dampak dari pergerakan arah angin.

BACA JUGA:Warga Kedurang Kembali Serbu Gedung DPRD, Minta Dewan Turun Lapangan Cek Tabat BS-Kaur

Periode ini terjadi pergeseran arah angin yang bertiup dari timur ke tenggara yang berasal dari wilayah Australia yang saat ini sedang mengalami musim dingin.

Pola tekanan udara yang relatif tinggi di Australia menyebabkan pergerakan massa udara dari Australia menuju Indonesia.

BACA JUGA:Mendagri Minta Pemda Berperan Aktif Memperkuat Ketahanan Pangan Nasional

Hal ini disebut juga dengan Monsoon Dingin Australia, yang bertiup menuju wilayah Indonesia melewati perairan Samudra Indonesia yang memiliki suhu permukaan laut juga relatif lebih dingin.

"Sehingga mengakibatkan suhu di beberapa wilayah di Indonesia terutama bagian selatan khatulistiwa (Pulau Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara) terasa juga lebih dingin," tulis situs resmi BMKG.

BACA JUGA:SPK Berlaku 5 Tahun, Tenaga PPPK Bisa Diberhentikan Jika Melanggar Kontrak

Suhu dingin di Indonesia juga dipengaruhi berkurangnya awan dan hujan di Pulau Jawa hingga Nusa Tenggara.
Tidak adanya uap air dan air menyebabkan energi radiasi yang dilepaskan oleh bumi pada malam hari tidak tersimpan di atmosfer.

Sehingga suhu terasa lebih dingin. Penyebab lainnya yakni karena langit cenderung bersih awannya (clear sky), sehingga panas radiasi balik gelombang panjang ini langsung dilepas ke atmosfer luar.

BACA JUGA:Percepat Transpormasi Digital di Daerah, Ini Langkah Diskominfo Bengkulu Selatan

Akhirnya, udara dekat permukaan terasa lebih dingin terutama pada malam hingga pagi hari. (**)

Kategori :