radarselatan.bacakoran.co, MAJE - Dalam uji coba bersandar Kapal Perintis Muhammad Husni Thamrin milik Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Jakarta, Minggu 14 Juli 2024, kapal tersebut gagal bersandar di Pelabuhan Linau.
Meski cuaca bagus, kondisi arus tenang dan ombak kecil, namun kapal perintis rute Linau-Enggano-Bengkulu ini tidak dapat bersandar dengan baik di dermaga.
BACA JUGA:180 Kades Diminta Bersabar, Pengukuhan Perpanjangan Jabatan Segera Digelar
Uji coba yang disaksikan tim Dinas Perhubungan Bengkulu, Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Klas III Pulau Baai Bengkulu itu digelar untuk kedua kalinya.
BACA JUGA:2 Karyawan PT. MSS Tertimpa Bak Jonder, Satu Meninggal Dunia
"Harus dibangun dermaga tambahan, atau memperbaiki dermaga lama agar kapal bisa bersandar. Kalau bersandar dengan posisi dermaga seperti ini, (kapal) tidak mampu," ujar Kabid Pelayaran Dishub Provinsi Bengkulu Sugeng Darojati kepada Rasel di lokasi, kemarin.
BACA JUGA:Jokowi Perintahkan Mentan Tingkatkan Produksi Kopi Hingga 8 Kali Lipat
Sugeng menyebut, posisi dermaga yang membentang lurus tidak memungkinkan untuk di tambangi kapal mengingat tekanan gelombang cukup tinggi.
Uji coba yang dilakukan kemarin saat perintis bersandar pelampung angin pembatas kapal dan dermaga sempat pecah. Ini menandakan tekanan gelombang cukup tinggi.
BACA JUGA:Dinsos Bengkulu Selatan Layani Langsung Masyarakat di Desa
"Kalau dipaksa,, lambung kapal bisa rusak. Atau dermaga yang mengalami kerusakan," imbuhnya.
Hal itu dibenarkan Kepala KASOP Klas III Pulau Baai Dr M. Israyadi, MH kepada Rasel. Ia menegaskan dengan kondisi ini pihaknya akan mengusulkan agar dermaga lama dilakukan rehab berat agar dapat dimanfaatkan. Sementara dermaga baru sementara akan dijadikan penahan gelombang.
BACA JUGA:Warga Kipan C Dibantu Depot Air Minum
"Tapi kalau anggaran memungkinkan, ini bisa dibangun tambahan dermaga berbentuk T di tengah sehingga bisa dijadikan lokasi bersandar," tambahnya.
Ia menegaskan pembangunan dermaga sudah sesuai standar. Sayangnya karena kondisi gelombang dan tidak memungkinkan untuk dijadikan lokasi bersandar kapal.