radarselatan.bacakoran.co - SUKARAJA, Lantaran sudah sejak satu minggu yang lalu diterjang banjir. Jembatan gantung sentra produksi yang ada di Desa Cahaya Negeri putus dan membuat 300 KK merasakan kesengsaraan.
Apalagi hingga kemarin jembatan belum juga diperbaiki. Sehingga masyarakat tidak bisa menuju ke lokasi perkebunan mereka yang ada di seberang Sungai Andalas (Nelas).
BACA JUGA:DPR Diminta Bentuk Pansus Bulog, Telusuri Penyebab Harga Beras Naik
BACA JUGA:Penataan DDTS 2025, Bangun Venue Adat Bengkulu
Karena terdapat ribuan hektar kebun sawit dan kebun karet milik 300 an Kepala Keluarga (KK) dari Desa Cahaya Negeri, Desa Niur bahkan dari Desa Padang Pelawi.
Salah seorang tokoh masyarakat, Mastawi yang juga Ketua PKPI Kabupaten Seluma, Mastawi mengatakan saat ini masyarakat pemilik kebun di kawasan tersebut menjadi sengsara.
BACA JUGA:Aparat dan Warga Kompak, Perbaiki Jalan Rusak
BACA JUGA:DLH Siap Operasikan Mobil Sampah
Karena mereka menjadi kesulitan untuk memanen sawit dan karet milik mereka. Lantaran tidak ada akses menuju ke lokasi tersebut.
"Tidak ada akses lain. Hanya jembatan gantung itulah akses satu-satunya penghubung ke kawasan Kebun Sawit dan Karet.
BACA JUGA:49 Calon Taruna Dari Kaur Mulai Ikut Pendidikan
BACA JUGA:36 Anggota Paskibraka Seluma Mulai Dikarantina 8 Agustus
Sudah satu minggu masyarakat sengsara. Apalagi masyarakat yang hanya menggantungkan hidupnya dari kebun tersebut, jelas saat ini sudah mulai merasakan kesulitan," tegas Mastawi.
Lebih lanjut, Mastawi mengatakan atas kejadian tersebut pihaknya sudah melaporkan ke BPBD Kabupaten Seluma serta BPBD Provinsi Bengkulu. Namun sampai saat ini belum ada penanganan lebih lanjut.
BACA JUGA:Sekda Minta Komitmen Kerja Sama OPD Guna Wujudkan Satu Data