radarselatan.bacakoran.co - Petani kelapa sawit sering mengeluhkan hasil perkebunan tidak maksimal.
Bukan karena perawatan kurang, tetapi kebanyakan petani salah menanam bibit. Petani membeli bibit harga murah yang bukan merupakan bibit unggul.
Akibatnya pertumbuhan kelapa sawit yang tidak optimal, produktivitas rendah, dan dampak ekonomi yang merugikan selama 25 hingga 30 tahun.
BACA JUGA:Peluang Usaha Dari Limbah Sawit, Belum Banyak Pesaing, Bisa Hasilkan Uang Jutaan, Ini Jenis Usahanya
Ketika petani memilih bibit yang salah, mereka bisa tertipu. Selama 25 hingga 30 tahun, kelapa sawit mereka tidak tumbuh dengan baik, produktivitasnya rendah, dan dampak ekonominya sangat merugikan.
Holding Perkebunan Nusantara III (Persero) melalui anak perusahaannya, PT Perkebunan Nusantara V, telah melakukan terobosan yang signifikan dalam upaya meningkatkan produktivitas petani kelapa sawit dan mengatasi masalah bibit kelapa sawit palsu.
Salah satu inovasi yang telah diperkenalkan adalah melalui pendekatan digitalisasi salah satunya adalah meluncurkan aplikasi bernama "Sawit Rakyat Online."
BACA JUGA:Membuat Pupuk Organik cair, Modal Kecil, Cocok Untuk Tanaman Kelapa Sawit
Aplikasi ini berbasis Android dan telah diunduh oleh lebih dari 10.000 pengguna melalui layanan Play Store. Aplikasi sederhana ini dirancang untuk memudahkan petani dalam mengakses dan mendapatkan bibit kelapa sawit unggul yang telah bersertifikat.
Program "Sawit Rakyat Online" telah berjalan selama tiga tahun terakhir dengan sukses besar. Lebih dari 1,6 juta bibit telah terserap oleh lebih dari 4.300 petani kelapa sawit.
Selain memfasilitasi penjualan bibit, aplikasi ini juga menyediakan fitur diskusi daring yang memungkinkan para petani berkomunikasi dua arah untuk mendukung budidaya perkebunan yang berkelanjutan.
BACA JUGA:Jaksa Lidik Lahan Cagar Alam (CA) yang Dicaplok Perusahaan Besar
Jatmiko juga menjelaskan bahwa semangat dari PTPN V adalah untuk tumbuh dan berkembang bersama petani.
Transformasi ini mendapat apresiasi positif dari Menteri BUMN, Erick Thohir, yang menghargai upaya PTPN V dalam membantu petani dengan menyediakan bibit kelapa sawit berkualitas dan bersertifikat.
Salah satu petani kelapa sawit, Rustam Efendi, mengungkapkan bahwa kebijakan ini sangat membantu petani karena selain transparan, petani juga dapat melacak ketersediaan bibit sesuai alamat pembeli.
BACA JUGA:Budaya Lokal Mulai Terlupakan, Ini Pentingnya Melestarikan Budaya untuk Generasi Muda
Akibatnya, kebun kelapa sawitnya tumbuh dengan baik dan menghasilkan tandan buah segar. Rustam, yang telah membeli 1.000 bibit untuk meremajakan kebun kelapa sawit seluas 8 hektare pada tahun 2021, menyatakan bahwa saat ini perkebunan kelapa sawitnya telah tumbuh dengan sangat baik. Bahkan, tanaman kelapa sawit muda telah menghasilkan tandan buah segar. (**)