KOTA MANNA - Di era kemajuan teknologi saat ini, kebutuhan akan tempat berwisata yang indah dan instagramable sangat dibutuhkan masyarakat. Hal ini bukan tanpa alasan, mengingat aktivitas warga hampir sepenuhnya berkaitan dengan gadget dan diposting ke media sosial.
Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Bengkulu Selatan (BS), Rendra Febrianto, S.S, M.Si mengatakan, berubahnya gaya hidup dan kebutuhan akan wisata justru bisa dimanfaatkan kaum millenial untuk meraup cuan. Salah satunya dengan UMKM Desa Wisata. "Kita lihat seperti di daerah Pulau Jawa, ada kawasan persawahan kemudian disulap jadi tempat nongkrong dan ada spot fotonya. Ini laku di masyarakat, sebab warga saat ini butuh tempat santai yang ringan dan sederhana tapi estetik, " ungkapnya. Lanjut Rendra, dalam mengelola UMKM Desa Wisata, kaum muda tidak perlu mengeluarkan biaya yang besar. Paling penting kemasan spot wisata yang menarik dan berani berekreasi. "Misal sediakan tempat duduk yang sederhana tapi unik. Lalu bikin wahana dari bahan-bahan bekas, sehingga kesannya lebih ke karya seni," ucap Rendra. Sejauh ini Rendra menilai khususnya di Kabupaten BS para pengelola wisata masih fokus pada wisata alam yang sudah jadi. Misalnya pantai, danau atau malah air terjun. Pengelolaan wisata yang berbasis UMKM Desa Wisata masih sangat perlu ditingkatkan. "Maka itu, cobalah untuk rubah mindset kelola wisata. Kami (Dispar) siap mendampingi dan membimbing," pungkasnya. (rzn)
Kategori :