radarselatan.bacakoran.co, LUBUK SANDI - Kasus kecelakaan kembali terjadi di wilayah Kabupaten Seluma.
Kali ini menimpa dua orang pemuda yakni Candra Prananda (23) warga Desa Padang Pelasan Kecamatan Air periukan yang mengendarai sepeda motor Honda Vario BD 3686 RB berbocendengan dengan Robbi Agustin (23) warga Desa Lawang Agung Air Periukan.
BACA JUGA:Ratusan Ekor Hewan Kurban di Bengkulu Selatan Siap Disembelih, Berikut Rinciannya!
Sepeda motor yang dikendarai Candra dan Robbi menabrak mobil Suzuky Pick Up yang sedang terparkir, mobil itu dibawa oleh Rahman Purba (54) warga Desa Dusun Baru Kecamatan Seluma.
Peristiwa kecelakaan terjadi Jumat lalu (14/6) pukul 03.30 WIB pagi. Di Jalan Dess Gunung Agung Kecamatan Lubuk Sandi.
BACA JUGA:Bukan Disimpan Di Kulkas, Cara Praktis Menyimpan Buah Pisang Agar Tidak Mudah Busuk, Tanpa Zat Kimia
Kapolres Seluma AKBP Arif Eko Prastyo SIK didampingi Kanit Laka Aipda Novriwan membenarkan mengenai kecelakaan tersebut.
"Akibat kejadian kecelakaan tersebut mengakibatkan pengendara sepeda motor mengalami luka berat (lurat).
Keduanya mengalami luka lecet di kaki kanan, mulut luka dan gigi patah, lebam mata kiri, kepala luka lecet, namun korban tetap dalam keadaan sadar," tegas Kanit Laka kemarin.
BACA JUGA:Penyaluran Kredit di Bengkulu Tumbuh 14 Persen, Total Mencapai Rp28,21 triliun
Kecelakaan itu bermula saat mobil sedang diparkir di pinggir jalan dengan posisi mengarah ke Kota Bengkulu.
Karena mobil Suzuky mengalami kerusakan. Namun tanpa diberi penanda oleh pengemudi mobil. Sedangkan pengemudi mobil tidur di dalamnya.
Nah, saat itu muncul sepeda motor yang dikendarai oleh kedua korban diduga melaju dengan kecepatan tinggi. Karena posisi menikung, sehingga pengemudi sepeda motor tidak bisa mengendalikan motornya serta menabrak mobil yang terparkir di badan jalan.
BACA JUGA:Terbatas, ToT Pelatih Renang Lisensi D Hanya untuk 30 Kuota, Lisensi Pelatih Diakui Secara Nasional
"Sehabis menikung, kemudian sepeda motor tidak bisa dikendalikan oleh korban. Sehingga menabrak mobil yang sedang berhenti," pungkas Kanit Laka. (rwf)