Hikmah Berkurban

Kamis 13 Jun 2024 - 19:24 WIB
Reporter : Suswadi AK
Editor : Suswadi AK

Kelima, meningkatkan iman dan takwa

Iman memiliki sifat yazidu wayangkus/kadang naik, kadang turun. Karenanya kita harus berusaha untuk meningkatkan sekaligus memperkuat keimanan dan ketakwaan kita.

Bagaimana cara meningkatkan keimanan dan ketakwaan kita agar selalu tertanam dalam hati sanubari. Tanpa usaha untuk melakukan kebaikan-kebaikan yang banyak sudah pasti iman dan takwa kita akan menurun dan boleh jadi hilang.

Kemaksiatan dan mudlarat akan menjadikan kehancuran atau kelunturan iman dan takwa. Boleh jadi hal itu merupakan ujian yang diberikan Allah agar kita naik derajatnya. Jika lulus akan naik derajatnya, naik maqomnya ke maqom atau derajat yang lebih tinggi.

Selanjutnya jika kita sampai waktunya berkurban, boleh jadi itu ujian sekaligus harapan agar kita mendapat kebaikan dengan memperoleh keimanan dan ketakwaan yang kuat. Ujian ini juga dialami oleh Nabi Ibrahim. Allah berfirman:

“Sesungguhnya Kami telah menguji Ibrahim dengan beberapa kalimat (perintah dan larangan), lalu dia menunaikannya.

(Ingatlah) ketika Tuhan berfirman kepadanya: Sesungguhnya Aku akan menjadikan engkau imam bagi seluruh umat manusia. Ibrahim berkata: (Jadikanlah) juga dari keturunanku (imam-imam). Tuhan berfirman: (Perjanjian-Ku) tidak akan sampai kepada orang-orang yang dzalim.” (QS. Al-Baqarah: 124)

Keenam, terpelihara dari sifat kikir dan menjadi beruntung

Berkurban merupakan sifat dan bukti ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya. Berkurban dengan harta untuk orang tertentu dan kebanyakan orang terasa berat, karena ada hubbud dunya (mencintai dunia), sehingga justru mengumpulkan dunia atau harta bukan membelanjakannya.

Berkurban merupakan pembelajaan harta di jalan Allah. Hanya ridha Allah yang diharapkan, bukan yang lain. Jika seseorang sudah ikhlas memberikan Sebagian hartanya untuk orang lain melalui ibadah kurban, maka Allah berjanji kepadanya dengan menjadikan orang yang berkurban akan dijauhkan dari sifat kikir dan selalu beruntung. Allah berfirman: 

"Maka bertakwaaalah kamu kepada Allah menurut kesangupanmu, dengar, dan taatlah, nafkahkanlah yang baik untuk dirimu, dan siapa yang dipelihara dirinya dari sifat kikir, merekalah orang-orang yang beruntung." (QS. At-Taghabun: 16)

Ketujuh, ibadah yang dicintai Allah

Ibadah beberapa macam. Ada ibadah mahdloh (yang sudah ada ketentuannya) dan ibadah ghoiru mahdloh. Ibadah kurban termasuk ibadah yang ada ketentuannya dan juga merupakan ibadah yang lebih dicintai Allah. Dengan ibadah kurban boleh kita berharap juga cinta yang besar dari Allah. Rasulullah bersabda:

“Tidak ada amalan anak cucu Adam pada Hari Raya Idul Kurban yang lebih dicintai Allah melebihi dari mengucurkan darah (berkurban).

Sesungguhnya pada Hari Kiamat nanti hewan-hewan itu akan datang lengkap dengan tanduk-tanduknya, kuku-kukunya, dan bulu-bulunya. Sesungguhnya darahnya akan sampai kepada Allah -sebagai kurban- di mana pun hewan itu disembelih sebelum darahnya sampai ke tanah, maka ikhlaskanlah menyembelihnya.” (HR Ibnu Majah dan Tirmidzi)

Demikian khutbah yang singkat ini, semoga bisa dipahami hikmah-hikmah berkurban. Sehingga Allah Ridha, memudahkan dan merestui kita untuk mau dan bisa berkurban. Amin. (**)

Kategori :