Sementara itu, salah seorang keluarga korban, Herliza Martina (37), mengungkapkan kondisi korban yang mengalami cidera serius pasca penganiayaan yang dialaminya.
Korban disebutkan mengalami kerusakan pada bagian paru-paru. Hal itu diduga lantaran tendangan di bagian dada.
BACA JUGA:1.650 Ton Beras Bansos Disalurkan Juni Ini
"Kini Ananda kami ini (Farel) masih dirawat di Rumah Sakit Palembang. Ananda mengalami kerusakan pada paru-paru karena kuatnya tendangan penjaga sekolah itu," sesal Herliza.
Herliza mengatakan pihak keluarga melalui orang tua korban sudah melaporkan dugaan penganiayaan tersebut ke Polres Bengkulu Selatan. Bahkan polisi sudah meminta keterangan beberapa pihak untuk mencari titik terang perkara tersebut.
BACA JUGA:Upayakan Penurunan Kasus Stunting, Pemprov Bengkulu Jalankan Warupo
Ia berharap agar pihak kepolisian segera mengusut tuntas perkara yang ada, agar pelakunya segera dihukum dengan hukuman yang setimpal.
"Kami dari pihak keluarga besar minta Penjaga Sekolah tersebut yang berinisial De itu agar segera menerima hukuman yang setimpal yaitu dipenjara," pungkasnya.
BACA JUGA:Cara Membuat Pupuk Dasar Cair, Biaya Murah dan Tanaman Akan Tumbuh Subur
Diberitakan sebelumnya, murid SD dianiaya penjaga sekolah hingga harus dirujuk. Hal iin terjadi lantaran siswa bersangkutan bermain bola bersama teman-temannya di jam sekolah.
Saat bermain bola tersebut, tak sengaja bola yang ditendang Farel mengenai kaca rumah penjaga sekolah. Karena kesal, oknum penjaga sekolah, De langsung menganiaya Farel. Mirisnya, akibat perbuatan De, bocah 9 tahun itu harus dirujuk ke salah satu rumah sakit (RS) di Palembang.
BACA JUGA:40 Calon Mahasiswa Beasiswa Sawit di Seluma Siap Ikut CAT
Bocah Desa Padang Jawi Kecamatan Bunga itu dirujuk oleh pihak rumah sakit karena mengalami sesak napas dan trauma parah.
Kades Padang Jawi Kecamatan Bunga Mas, Sakuan, membenarkan salah seorang anak warganya yang dianiaya oleh oknum penjaga sekolah hingga harus dilarikan ke RS di Kota Palembang. (rzn)