radarselatan.bacakoran.co, KOTA MANNA - Bupati Bengkulu Selatan Gusnan Mulyadi mengimbau masyarakat Bengkulu Selatan untuk selalu menjaga ekosistem perairan. Salah satunya dengan tidak melakukan penangkapan ikan dengan cara diracun dan disetrum.
Sebab, kedua tindakan tersebut dapat mengancam keberlangsungan ekosistem perairan, khususnya ikan-ikan yang ada di sungai. Penangkapan ikan dengan diracun dan distrum merupakan kegiatan illegal fishing dan non ramah lingkungan.
BACA JUGA:Langganan Longsor, Perbatasan Manna-Sumsel Butuh Pemasangan Bronjong
"Setrum ikan dan racun ikan bukan hanya membunuh ikan yang besar, tetapi seluruh ikan yang ada di lokasi tersebut, termasuk ikan-ikan kecil," ujar Gusnan.
Lebih lanjut, Gusnan menjelaskan ilegal fishing akan mengganggu perkembangbiakan ikan yang ada di sungai. Bahkan, lebih bahayanya lagi ikan-ikan endemik yang ada di sungai dapat terancam punah.
BACA JUGA:Bengkulu Rencana Cetak 800 Hektare Sawah Baru
Contohnya seperti ikan mungkus dan pelus atau sidat yang ada di perairan sungai Kedurang dan Air Nipis.
"Jadi mari sama-sama kita jaga kelestarian dan keberlangsungan perikanan kita yang ada di perairan sungai di Bengkulu Selatan," jelasnya.
Gusnan juga menyampaikan bahwa selain dapat menjaga ekosistem perairan. Tindakan mencari ikan dengan cara disetrum dan diracun juga bertentangan dengan hukum dan pelakunya dapat diancam pidana kurungan penjara.
BACA JUGA:Raih WTP, LHP BPK Diserahkan Akhir Bulan Ini
"Pelaku bisa dipidana sesuai dengan Undang-Undang nomor 31 tahun 2009 tentang perikanan. Bahkan pada pasal 84 disebutkan bahwa menangkapan ikan dengan bahan berbahaya diancam kurungan penjara maksimal 6 tahun dan denda maksimal Rp 1,2 Miliar," sampainya.
Pada kesempatan itu, Gusnan juga menyampaikan bahwa Pemkab Bengkulu Selatan serius dalam upaya mengembangkan budidaya ikan air tawar.
BACA JUGA:Penting Bagi Orang Tua Awasi Pergaulan Anak
Salah satunya adalah budidaya ikan sidat yang akan menggandeng investor luar negeri, seperti dari negara matahari terbit atau Jepang.
"Kita yakin budidaya ikan sidat nantinya dapat menjadi sektor penunjang ekonomi baru bagi Bengkulu Selatan. Sebab, ikan sidat sendiri memang merupakan ikan dengan harga jual tinggi dan memiliki pasar yang baik, khususnya di negara Jepang," pungkasnya. (one/advertorial)