radarselatan.bacakoran.co, BENGKULU - Jumlah guru yang pensiun di Indonesia setiap tahunnya bisa mencapai 70 ribu guru. Angka itu tak sebanding dengan jumlah guru yang telah lulus pendidikan profesi guru dari tahun 2009 hingga 2021 yakni 30.898 guru yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.
BACA JUGA:Dinilai Memudahkan Pelayanan, Bujian Dusun Terus Berlanjut
Tahun ini kekosongan guru secara nasional mencapai 150.095 guru yang terdiri dari 140.845 guru negeri dan 9.250 guru swasta.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melakukan transformasi pendidikan profesi guru (PPG) prajabatan.
BACA JUGA:Longsor Masih Mengintai di Perbatasan Manna-Tanjung Sakti, Ini Saran Polisi
Di mana, para lulusan PPG prajabatan akan mendapatkan afirmasi 100 persen untuk dapat memenuhi kriteria menjadi guru aparatur sipil negara (ASN).
Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Dirjen GTK) Kemendikbud Ristek, Nunuk Suryani mengatakan, transformasi PPG prajabatan dilakukan berdasarkan kebutuhan guru dan memastikan lulusan PPG prajabatan direkrut menjadi guru.
BACA JUGA:Pendaftar PEPI Kuliah Gratis, Terus Bertambah
“Calon guru harus melalui PPG terlebih dahulu sehingga induksi guru pemula terintegrasi dengan PPG. Program praktik lapangan PPG prajabatan juga memiliki relevansi yang kuat karena dilakukan di sekolah tempat mengajar guru pemula tersebut akan ditempatkan,” kata Nunuk.
Saat ini PPG masih dibiayai melalui Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP). Kedepannya bisa biaya mandiri, atau dibiayai dari yayasan, dan sebagainya. Pemenuhan kebutuhan guru di Indonesia bisa melalui seleksi guru pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (P3K) yang diperuntukkan bagi guru honorer dan melalui PPG prajabatan untuk menggantikan guru yang pensiun.
“Jadi tidak ada lagi yang beririsan atau mengambil porsi guru-guru dalam jabatan yang sekarang masih honor,” katanya.
BACA JUGA:5 Tokoh Muda Ini Potensial Maju di Pilkada Bengkulu Selatan
(cia)