radarselatan.bacakoran.co, BINTUHAN - Sesuai rencana, siang ini (13/5/2024), sejumlah perwakilan masyarakat Kecamatan Maje dan Nasal yang menamakan diri Forum Aksi Masyarakat Maje Nasal Anti Gelap (FAM MANNAS AG) akan menggelar pertemuan dengan pihak PLN Bintuhan di DPRD Kaur.
Selain menuntut beberapa poin terkait listrik yang sering terjadi pemadaman. Warga juga meminta penjelasan terkait kondisi lampu jalan yang banyak tidak menyala.
BACA JUGA:Jatuh Dari Kapal di Perairan Mego, Nelayan Dikabarkan Hilang
"Selain soal listrik sering mati, kami juga akan mempertanyakan soal PPJ (Pajak Penerangan Jalan) yang dibayar setiap bulan 10 persen, tapi 90 persen warga kami Maje Nasal tidak menikmati lampu jalan," ujar Koordinator Aksi, Sirajuddin Abbas, Minggu (12/5).
BACA JUGA:Sekda Sukarni Apresiasi Festival Budaya Makan Beantagh
PPJ itu disetor PLN setiap bulan ke kas daerah Kaur. Namun dalam beberapa tahun terakhir tak ada tindak lanjut.
Dana yang cukup besar itu tidak tahu kemana peruntukkannya. Bahkan satu tempat pihaknya mengamati 5 tahun terakhir lampu jalan rusak sama sekali tidak diperbaiki padahal ini fasilitas umum yang dibutuhkan.
BACA JUGA:Harga Kopi Rp 60 Ribu, Petani Tetap Mengeluh, Ada Apa?
"Kalau melihat hal ini, artinya Pemkab Kaur juga acuh soal listrik. Mau uangnya saja, sementara kewajiban tidak diselesaikan," sesalnya.
FAM MANNAS juga mendesak PLN untuk memberikan keadilan masalah pemadaman listrik. Pasalnya wilayah Maje-Nasal seperti dianaktirikan dengan terlalu sering dilakukan pemadaman.
BACA JUGA:Longsor Semakin Sering di Kawasan Ulu Manna, Dinding Tebing Dipangkas
"Maje Nasal ini tergabung dalam Jurusan Beringin. Setiap listrik beban puncak dalam istilah PLN, Trif jaringan jurusan Beringin selalu dipadamkan. Alasannya saat pertemuan lalu, saklarnya dekat dengan kantor, kan ini alasan yang tidak bisa diterima dengan akal sehat," ujar Sirajuddin. (jul)