Lapor Pak! JSP Tanjung Aur Rusak Parah

Jumat 19 Apr 2024 - 17:51 WIB
Reporter : Rezan
Editor : Suswadi AK

radarselatan.bacakoran.co - JALAN Sentra Produksi (JSP) yang berada di Desa Tanjung Aur Kecamatan Pino butuh perhatian pemerintah. Pasalnya jalan sepanjang empat kilometer tersebut sudah rusak parah bahkan berlumpur.

Sementara fungsi jalan ini sangat vital dalam mendorong kemajuan ekonomi warga setempat.

BACA JUGA:25 Hektar Sawah Tadah Hujan Diusulkan Dapat Pompa Air

Sebab, di sepanjang jalan ini terhampar ratusan hektar perkebunan kelapa sawit, perkebunan karet, sawah hingga pusat peternakan ayam potong dan sapi.

Dikatakan Herman Syopian (40) warga setempat, terakhir JSP Desa Tanjung Aur diperbaiki pada tahun 2005 lalu. Itupun hanya sebatas pengerasan dengan penetrasi aspal lapel. Setelah itu tidak ada lagi perbaikan sampai jalan itu benar-benar rusak.

BACA JUGA:Pilkada Bengkulu Selatan Mulai Menggeliat, Sejumlah Figur Merapat ke Partai Politik

“Kami berharap betul jalan ini diperbaiki, karena ini akses satu-satunya kami ke kebun dan ke sawah. Tolong Pak Bupati, terjun langsung ke sini dan lihat kondisinya,” ujarnya.

Lanjut Herman, per hari tak kurang 20 ton sawit dikeluarkan dari jalan itu. Belum lagi untuk hasil perkebunan karet dan mobilitas pakan ternak sapi potong. Jika jalan itu ditingkatkan kualitasnya, tentu petani dan masyarakat semakin lancar mengelola usaha.

“Bertahun-tahun kami disini beperang dengan lumpur. Kalau musim hujan, genangan air sampai setinggi lutut. Parahnya lagi, motor kami sering dibuat macet karena mesinnya basah kena air,” katanya.

BACA JUGA:Akses Wisata Pantai Pino Guntung Diperbaiki, Optimis Wisatawan Semakin Ramai

BACA JUGA:Petani Kelapa Wajib Tahu, Ini Cara Berantas Ulat yang Serang Tanaman

Senada disampaikan Fendi (31) warga lainnya, kerusakan jalan juga berimbas pada tingginya biaya operasional pengangkutan hasil panen. Sebab, para pengepul beralasan bahwa melewatu jalan rusak butuh BBM yang banyak dan juga beresiko untuk kendaraan.

“Kalau ongkos panen sawit dari ujung jalan sampai ke luar atau jalan licin mencapai Rp150 per kilogram. Menurut kami ini biaya cukup besar, apalagi saat harga jual komoditas pertanian merosot,” pungkasnya. (rzn)

Kategori :