radarselatan.bacakoran.co - Bupati Seluma Erwin Octavian mengatakan saat ini Kabupaten Seluma terancam tidak lagi menjadi lumbung padi.
Padahal selama ini Seluma merupakan daerah penghasil padi terbesar ke tiga di Provinsi Bengkulu.
Kekhawatiran ini akan benar - benar terjadi apabila masyarakat tidak bisa mempertahankan sawah mereka. Saat ini sebagian besar sawah di Kabupaten Seluma sudah beralih fungsi.
BACA JUGA:Pemkab Bengkulu Selatan Gelar Salat Ied di Lapangan Sekundang
Sebelumnya luas sawah di seluma 11 ribu hektar lebih kiini tinggal tersisa 6.500 hektar saja.
Terjadi pengurangan yang cukup signifikan selama kurun waktu 10 tahun. Sehingga hal ini jelas mengancam produksi padi di Kabupaten Seluma.
"Kabupaten Seluma ini lumbung padi ketiga di Provinsi Bengkulu. Nomor satu Lebong, nomor dua Bengkulu Selatan. Tapi perlu diketahui, jika petani terus melakukan alihfungsi lahan terus maka Seluma terancam tidak lagi menjadi daerah lumbung padi ketiga. Serta produksi padi akan terus menurun," tegasnya.
BACA JUGA:Ingatkan Tradisi, Malam 27 Ramadan Pemkab Bengkulu Selatan Bakar Ratusan Lunjuk
Hal inilah yang kemudian mendorong Pemkab Seluma mengesahkan Perda perlindungan lahan pertanian berkelanjutan. Pemkab Seluma melarang masyarakat melakukan alihfungsi lahan pertanian yang saat ini sudah tercatat dan terdaftar.
"Terutama lahan persawahan irigasi. Jangan sampai ada masyarakat yang melakukan alihfungsi. Harus tetap menjadi lahan pertanian," pungkas Bupati Seluma. (rwf)