Masih kata Yossa, setelah dipasang listrik. Nirwan mengaku kedidupannya sangat legah, jika selama ini memasak nasi harus menggunakan kayu bakar, dirinya bisa memanfaatkan magicom yang dibantu pemerintah.
“Di rumahnya kami lihat ada beberapa bantuan dari pemerintah, tapi karena tidak ada aliran listrik. Jadi peralatan elektronik yang dibantu tersebut tidak bisa dipakai,” katanya.
BACA JUGA:Kemarahan Warga Memuncak, Gelar Demo Tuntut Kades Dusun Baru Diberhentikan
Sama halnya dengan Harniti (59) warga Desa Tumbuk Tebing. Janda anak satu ini juga lebih dari 20 tahun tanpa listrik.
Beberapa tahun sebelumnya Harniti pernah diberikan sambungan listrik dari tetangga. Namun titik api sangat dibatasi sehingga tidak bisa dimanfaatkan maksimal. Sejak suaminya meninggal dunia, Harniti tetap bertahan di rumah tanpa penerangan.
BACA JUGA:Mantan Bendahara Desa Durian Seginim Dituntut Dua Tahun Penjara
“Tapi alhamdulillah semuanya sudah terpasang. Warga ini bisa menikmati listrik gratis. Bahkan, voucher pulsa juga kami bantua agar mereka tidak diberatkan dengan biaya listrik,” imbuh Yossa.
Kedepan program ini akan terus dijalankan, bahkan Yossa bertekad seluruh warga di lingkup kerja PT PLN ULP Manna bisa merasakan fasilitas listrik. Jika memang memungkinkan untuk dibantu, maka PLN akan berupaya memberikan keringanan.
“Karena di zaman saat ini, kebutuhan listrik sudah menjadi pokok. Jadi, sangat disayangkan jika masih ada masyarakat kita yang hidup tanpa penerangan,” pungkasnya. (rzn)