“Kami yakin bahwa honorer siluman ini adalah orang terdekat penguasa atau ada kaitannya dengan Kepsek. Kalau tidak, maka sangat sulit melakukan manipulasi tersebut. Apalagi sekarang data berbasis online dan update setiap saat.
BACA JUGA:NIP Belum Turun, PPPK Diminta Bersabar
Tapi kami tetap mohon keadilan atas ini, karena kami sangat tertindas dengan kebijakan sekolah yang memuluskan data honorer siluman,” tukasnya.
Siap Turun Tangan
Sementara itu, Ketua PGRI Bengkulu Selatan Guswarli Efendi, M.Pd mengaku pihaknya jauh hari telah mencium aroma keberadaan guru honorer siluman di sekolah.
Bahkan, pihaknya sempat mendapatkan laporan bahwa di beberapa sekolah ada tambahan jumlah guru baru yang tidak sesuai dengan jumlah jam mengajar.
BACA JUGA:OPD Diminta Maksimalkan Kinerja
Agar nanti tidak menimbulkan gejolak besar dan merugikan para guru honorer yang sudah lama bertugas, Guswarli memastikan akan turun tangan langsung mengecek kebenaran informasi tersebut.
“Memang kondisi ini sangat kami sayangkan. Karena tujuan pemerintah membuka seleksi PPPK itu untuk mengurangi jumlah honorer, bukan malah dijadikan ajang kepentingan atau wadah mencari keuntungan dengan menindas orang lain. Kami akan selidiki informasi ini, nanti jika nanti ditemukan data guru honorer siluman, kami akan pertanyakan,” ujarnya.
BACA JUGA:Alirkan Air ke Sawah, Warga Kompak Gali Batu
Lanjut Guswarli, dalam posisi saat ini Kepsek seharusnya bertindak bijak dan adil. Kepsek tidak boleh berbuat curang dengan alasan apapun.
Jika memang di sekolah sudah ada guru honorer yang telah mengabdi sejak lama. Maka tidak diperbolehkan orang baru masuk yang hanya nebeng nama.
“Ini jelas bentuk pelanggaran hukum dan ada sanksinya. Maka itu, kepada forum honorer kami siap bekerjasama dan membantu mereka. Jangan sampai nanti para guru honorer siluman inilah justru lolos PPPK dan merusak dunia pendidikan,” pungkasnya. (rzn)