radarselatan.bacakoran.co, PINO RAYA - Akibat diterjang banjir pada 21 Maret 2024 lalu, SDN 82 Bengkulu Selatan porak poranda.
Hampir tak ada satupun buku-buku pelajaran milik SDN 82 Bengkulu Selatan di Desa Kembang Seri Kecamatan Pino Raya tersisa untuk dapat digunakan.
Setidaknya 345 buku penting mulai dari buku cetak untuk kelas I, II hingga VI rusak akibat terendam banjir bandang luapan Sungai Pino pada Rabu (21/2/2024) lalu.
BACA JUGA:Anak-anak 2 Korban Hanyut Jadi Yatim Piatu, Ini Yang Dilakukan Gusnan Mulyadi
Atas kondisi tersebut, pihak sekolah saat ini perlu bantuan dari Dinas Dikbud Bengkulu Selatan. Terutama bantuan buku cetak serta peralatan tulis maupun papan tulis.
“Semua buku pembelajaran kami rusak. Termasuk peralatan pendukung seperti komputer, proyektor dan peralatan elektronik untuk senam. Kondisi ini sangat memprihatinkan karena menghambat proses pembelajaran siswa,” ujar Kepala SDN 82 Bengkulu Selatan, Darwin, S.Pd.
BACA JUGA:Bantu Tetangga Pesta Pernikahan, Anak Tertidur Nyaris Dilalap Api
Dijelaskan Darwin, barang dan perangkat pembelajaran tidak bisa diselamatkan saat banjir datang. Ketinggian air di lingkungan sekolah saat terjadi banjir bisa hapus orang dewasa.
Karena itulah saat banjir terjadi, para guru maupun warga setempat bersikap pasrah dan tidak melakukan tindakan apapun.
“Kami bersama masyarakat dan siswa baru bisa mengevakuasi barang sekolah setelah hari Kamis (22/2) pagi. Waktu itu sekitar pukul 07.15 WIB semuanya sudah ada di sekolah. Kami syok dan sangat tercengan dengan kondisi sekolah. Dimana barang-barang sudah porak poranda, termasuk kursi dan meja ada yang hanyut,” imbuh Darwin.
Parahnya lagi, banjir juga menggenang ruang utama kantor guru. Sehingga berkas penting data guru maupun hard copy data pokok pendidikan (Dapodik) SDN 82 Bengkulu Selatan rusak. Para guru juga kehilangan draft SKP dan juga syarat untuk naik pangkat.
“Jadi kerusakan ini sudah sangat memprihatinkan, raport 71 siswa juga rusak semua,” keluh Darwin.
Iapun berharap tim Dinas Dikbud Bengkulu Selatan segera meninjau sekolahnya pasca banjir tersebut. Sebab, ada banyak hal yang harus disampaikan sekolah serta harus diperhitungkan oleh Dinas Dikbud agar nanti pelayanan pendidikan tetap berjalan.
BACA JUGA:Akhir Masa Jabatan Gusnan-Rifai, DPRD Tunggu Regulasi