RadarSelatan.bacakoran.co - Sebagai negara yang berada di jalur cincin api Pasifik, Indonesia memiliki ratusan gunung berapi, sebagian di antaranya termasuk paling aktif dan berbahaya di dunia.
Di antara banyaknya gunung, dua di antaranya kerap disebut sebagai yang paling berbahaya, yakni Gunung Merapi di Yogyakarta dan Gunung Tambora di Nusa Tenggara Barat (NTB).
Gunung Merapi, dengan ketinggian 2.963 meter di atas permukaan laut (mdpl), dikenal sebagai gunung paling aktif di Indonesia.
BACA JUGA:Pegunungan Tianzi, Negeri di Atas Awan Yang Memiliki Keindahan Mendunia
Hampir setiap dua hingga lima tahun sekali, Merapi menunjukkan aktivitas erupsi. Bahayanya terletak pada awan panas guguran atau wedhus gembel yang dapat meluncur dengan kecepatan tinggi hingga puluhan kilometer.
Erupsi besar Merapi pada 2010 menelan ratusan korban jiwa dan menyebabkan puluhan ribu warga harus mengungsi. Meski demikian, masyarakat di sekitarnya tetap bertahan hidup di lereng Merapi karena tanahnya yang subur.
Sementara itu, Gunung Tambora di Pulau Sumbawa, NTB, tercatat memiliki sejarah letusan paling dahsyat di dunia.
BACA JUGA:Desa Kali Angkirik, Permata Tersembunyi di Lereng Pegunungan Yang Indah
Pada tahun 1815, Tambora meletus hebat dengan kekuatan yang diperkirakan mencapai VEI 7, salah satu yang terbesar dalam sejarah manusia.
Letusan tersebut menewaskan lebih dari 60 ribu orang dan memicu perubahan iklim global yang dikenal sebagai “tahun tanpa musim panas” pada 1816.
Hingga kini, Tambora masih aktif dan menjadi perhatian para ahli vulkanologi karena potensi bahayanya yang besar.
BACA JUGA:Fakta Menarik Gunung Tilu, Miliki Tiga Puncak dan Menyimpan Situs Batu Naga dan Cerita Mistis
Kedua gunung ini menjadi simbol sekaligus pengingat bahwa keindahan alam Indonesia selalu berdampingan dengan ancaman bencana geologi.
Keberadaan mereka menegaskan pentingnya kesiapsiagaan masyarakat dan teknologi mitigasi bencana demi meminimalisir risiko ketika aktivitas vulkanik meningkat. (**)