KOTA MANNA - Bidang Perumahan Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Perkim) Kabupaten Bengkulu Selatan (BS) sedang fokus menangani permukiman rawan bencana. Bahkan beberapa waktu lalu sudah melakukan survei dibeberapa titik rawan bencana. Dari hasil pantauan tersebut diharapkan ada tindak lanjut dari Pemerintah Pusat untuk melakukan relokasi pemukiman masyarakat dari tempat tinggalnya saat ini.
Kepala Dinas Perkim BS, Decky Zulkarnaien S.Sos melalui Kepala Bidang Perumahan, Marjoni Adinata, ST, MSi mengatakan, dari hasil survey ada beberapa lokasi yang sangat rentan bencana dan mengancam keselamatan masyarakat. Baik itu bencana banjir maupun tanah longsor.
"Daerah rawan bencana dan mempunyai dampak besar terhadap pemukiman masyarakat yaitu di Desa Cinto Mandi dan Desa Telaga Dalam, Kecamatan Pino Raya, lalu beberapa wilayah yang di Kecamatan Pino dan di Kecamatan Seginim yang berada dipinggiran sungai," papar Marjoni.
Dikatakan Marjoni, pada tahun 2024 ini, pihaknya tidak hanya fokus pada pengentasan rumah tidak layak huni. Tetapi akan fokus pada daerah permukiman yang masuk wilayah rawan bencana alam. Sehingga nantinya pada saat terjadi bencana tingkat kerugian yang terjadi bisa diminalisir, baik itu kerugian materi, jiwa dan lainnya.
Hal tersebut juga merupakan upaya untuk melakukan peningkatan pada Standar Pelayanan Minimum (SPM) kepada masyarakat, sehingga nantinya masyarakat bisa mendapatkan perhatian khusus untuk mendapatkan rumah yang layak huni. "Untuk mewujudkan SPM tersebut kita berharap relokasi ini bisa dilaksanakan, bukan hanya dari Pemerintah Pusat tetapi juga dari pihak diluar Pemerintahan, seperti pengusaha ataupun perusahaan yang ada di Bengkulu Selatan dengan menggunakan program Corporate Social Responsibility (CSR) yang merupakan suatu tanggung jawab sosial dari perusahaan terhadap lingkungan sekitar," pungkas Marjoni. (one)