radarselatan.bacakoran.co, BENGKULU - Pemerintah Provinsi Bengkulu akan mengutamakan hasil pertanian lokal untuk program Makan Siang Bergizi Gratis (MBG). Hal ini bertujuan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat, khususnya para petani di daerah.
Gubernur Bengkulu Helmi Hasan mengatakan, program makan bergizi ini tidak hanya tentang gizi untuk siswa, tapi juga untuk meningkatkan perekonomian lokal.
BACA JUGA:ASN Berkontribusi Besar Bagi Kemajuan Daerah
"Kita akan ambil dari petani kita sendiri, guna meningkatkan perekonomian lokal," kata Helmi Hasan seusai rapat percepatan Program MBG, Selasa (8/7).
Gubernur juga menekankan agar pemerintah kabupaten/kota segera memprioritaskan penyediaan lahan. Sementara pembangunan fisik SPPG akan dilakukan oleh pemerintah pusat melalui Badan Gizi Nasional (BGN) maupun kementerian terkait.
BACA JUGA:Indonesia Berikan 10 Ribu Ton Beras Ke Palestina
"Daerah siapkan lahannya, pusat yang akan bantu bangun. Ini kerja bersama untuk generasi sehat dan cerdas," kata Gubernur.
Kementerian Dalam Negeri RI sebelumnya telah mengeluarkan surat edaran yang mendorong pemerintah daerah mendukung penyediaan lahan untuk pembangunan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Dalam skemanya, satu titik penerima MBG minimal melayani 3.000 siswa.
BACA JUGA:DPRD Bengkulu Selatan Targetkan RAPBDP Disahkan Bulan Ini
Hingga saat ini, seluruh kabupaten/kota di Bengkulu telah menyatakan kesiapan menyediakan lahan untuk pembangunan SPPG. Total jumlah siswa penerima program MBG di Provinsi Bengkulu mencapai 363.283 siswa. Dengan ketentuan satu unit SPPG melayani 3.000 siswa, dibutuhkan sedikitnya 121 unit SPPG.
BACA JUGA:Kapolda Bengkulu Tekankan Sinergi dan Profesionalisme Personel
Namun, hingga kini baru 13 unit SPPG yang telah aktif, tersebar di beberapa daerah seperti Kota Bengkulu, Rejang Lebong, Seluma, Kaur, dan Mukomuko. Adapun spesifikasi teknis satu unit SPPG meliputi, mampu melayani minimal 3.000 siswa, jarak tempuh maksimal 20 menit dari sekolah, luas lahan antara 800–1.000 meter persegi, akses jalan minimal selebar 3 meter, ketersediaan jaringan air tanah/PDAM dan listrik. (cia)