Kasus Kekerasan Perempuan dan Anak di Kaur Sudah Mengkhawatirkan

Kasus Kekerasan Perempuan dan Anak di Kaur Sudah Mengkhawatirkan-Istimewa-radarselatan.bacakoran.co

radarselatan.bacakoran.co, BINTUHAN - Kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di Kabupaten Kaur sudah memasuki tahap mengkhawatirkan.

Dalam beberapa bulan terakhir, Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Kaur telah menerima sejumlah laporan terkait kasus kekerasan perempuan dan anak. 

BACA JUGA:Upayakan Perbaikan, Bupati Rifai Tinjau Jembatan Terbengkalai di Desa Suka Maju

Jumlah kasus yang dilaporkan cukup tinggi dan memprihatinkan, dengan 50% diantaranya adalah kasus pencabulan terhadap anak di bawah umur. 

"Kami telah menangani 40 kasus kekerasan perempuan dan anak, dan sebagian besar di antaranya adalah kasus pencabulan," kata Kapolres Kaur, AKBP Yuriko Fernanda, SH, SIK, MH melalui Kasat Reskrim IPTU Suprapto, SH, MH, didampingi Kanit PPA IPDA Jelpimon, SH, MKM.

BACA JUGA:DPRD Kaur Dukung Penuh Rencana Pengangkatan R4 Jadi PPPK Paruh Waktu

Kasus kekerasan ini terjadi karena kurangnya kesadaran dan kepedulian masyarakat terhadap lingkungan sekitar. Banyak korban yang tidak berani melapor karena takut atau malu.

Namun, dengan adanya penanganan yang tepat dan dukungan dari masyarakat, diharapkan kasus-kasus kekerasan ini dapat menurun. 

BACA JUGA:Jangan Monoton, Sistem Pendidikan Usia Dini Wajib Barengi Dengan Story Telling

"Kami berharap masyarakat dapat lebih peduli dan proaktif dalam mencegah kekerasan perempuan dan anak," tambah Ipda Jelpimon.

Polres Kaur berkomitmen untuk terus meningkatkan upaya pencegahan dan penanganan kasus kekerasan perempuan dan anak di wilayah Kaur.

BACA JUGA:Persiapan Proyek Pelebaran Jalan Letnan Tukiran-Simpang Rasuwi Dimatangkan

Dengan kerja sama yang baik antara masyarakat dan aparat penegak hukum, diharapkan kasus-kasus kekerasan ini dapat dicegah dan ditangani dengan lebih efektif. 

"Kami akan terus berupaya untuk meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat terhadap isu kekerasan perempuan dan anak," ujar Ipda Jelpimon.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan