DINAS Pertanian (Distan) Kabupaten Bengkulu Selatan (BS) memprioritaskan normalisasi bendungan air nipis. Hal ini mengingat saluran irigasi anak bendungan sudah banyak yang rusak akibat dihantam arus banjir bandang.
Plt. Kadistan BS Ir.Haroni S.P mengatakan, bendungan air nipis merupakan salah satu jantung utama pengairan irigasi hamparan sawah di Kecamatan Air Nipis dan Seginim. Bahkan, berkat adanya bendungan tersebut ratuan petak kolam air deras milik petani juga teraliri air. “Kondisi bendungan dan saluran irigasi sudah kami cek. Kami prioritaskan fungsi bendungan air nipis kembali maksimal. Sehingga, pengelolaan lahan sawah menjadi lebih efektif begitupun dengan produksi ikan kolam air deras,” ujarnya.
Lanjut Haroni, sejak bencana kerusakan bendungan pada tahun 2019 lalu. Kondisi saluran irigasi di air nipis tidak berlangsung normal. Bahkan, banyak lahan sawah petani yang terbengkalai hingga ditumbuhi rumput liar. “Padahal kalau dipersentasekan, hamparan sawah di Air Nipis dan Seginim ini menyumbang produksi beras terbesar di Bengkulu Selatan. Maka itu, potensi ini harus dipertahankan bahkan ditingkatkan,” bebernya.
Selain memprioritaskan normalisasi bendungan air Nipis, Haroni memastikan pihaknya juga akan fokus pada penggarapan lahan pertanian baru. Jika memungkinkan, lahan petani yang dekat hamparan sawah dan saat ini masih ditanami pohon karet dan sawit, kedepan akan diubah menjadi hamparan sawah.
“Sesuai dengan program pemerintah pusat, bahkan pertanian padi ditarget menjadi andalan utama Indonesia. Maka itu, lahan yang ada akan dimanfaatkan semaksimal mungkin,” pungkasnya. (rzn)